Follow Us

'Surat Cinta' Kim Jong Un untuk Donald Trump, Nuklir dan Rudal Korut Tak Pernah Berhenti Dikembangkan, Pyongyang Diduga Sengaja Lindungi Trump

Rifka Amalia - Kamis, 01 Oktober 2020 | 15:00
Kim Jong Un dan Donald Trump
www.abc.net

Kim Jong Un dan Donald Trump

Sosok.ID - Dalam sebuah surat rahasia kepada Presiden Trump pada Desember 2018, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyamakan persahabatannya dengan Donald Trump sebagai romansa Hollywood.

Pertemuan masa depan dengan "Yang Mulia," tulis Kim kepada Trump, akan menjadi "mengingatkan pada adegan dari film fantasi."

Namun bahkan saat dia menulis kata-kata itu, Kim sibuk menciptakan ilusi yang berbeda.

Melansir Washington Post, di enam pangkalan rudal negara itu, truk mengangkut batu dari lokasi konstruksi bawah tanah saat para pekerja menggali labirin terowongan dan bunker baru, memungkinkan Korea Utara memindahkan senjata seperti kacang polong dalam permainan cangkang.

Baca Juga: Amerika Sombong Sebut Pesawat Tempurnya Anti Kiamat, Tapi malah Rusak Ditabrak Burung hingga Rugi Rp 28 Miliar

Sementara itu, di tenggara ibu kota, gedung-gedung baru bermunculan di kompleks industri yang memproses uranium untuk sebanyak 15 bom baru, menurut mantan pejabat AS dan Korea Selatan saat ini, serta laporan oleh panel ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pekerjaan baru tersebut mencerminkan kelanjutan dari pola yang diamati oleh para analis sejak pertemuan puncak pertama antara Trump dan Kim pada tahun 2018.

Meskipun Korea Utara telah menahan diri untuk tidak melakukan tes provokatif terhadap sistem persenjataannya yang paling canggih, mereka tidak pernah berhenti mengerjakannya, kata pejabat intelijen AS.

Memang, bukti baru menunjukkan bahwa Kim memanfaatkan jeda itu dengan meningkatkan kemampuannya untuk menyembunyikan senjata terkuatnya dan melindunginya dari serangan di masa depan.

Baca Juga: Korea Selatan Yakin Pejabatnya yang Hanyut hingga Perairan Korea Utara Ditembak dan Dibakar Bukan atas Perintah Kim Jong Un, Intelijen Negeri Ginseng Beberkan Alasannya

Jeda pengujian telah menghasilkan manfaat bagi kedua pemimpin, meskipun tidak ada kemajuan nyata menuju tujuan yang dinyatakan Amerika Serikat dalam kesepakatan apa pun: denuklirisasi Semenanjung Korea sebagai imbalan untuk mengakhiri sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Korea Utara.

Sikap menahan diri Kim telah memungkinkan Trump mengklaim sebagian keberhasilan kebijakan luar negeri, bahkan ketika pejabat pemerintah mengakui bahwa Korea Utara belum melenyapkan satu bom pun atau membongkar salah satu pabrik misilnya.

Source : Washington Post

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest