Follow Us

China Enyah Dulu, Turki Produksi Drone Bersenjata yang Mampu Guncang Keseimbangan Militer Timur Tengah, Indonesia Jadi Pasarnya

Rifka Amalia - Kamis, 08 Oktober 2020 | 12:42
Drone militer Turki di Paris Airshow 2019: Perusahaan pertahanan Turki menantang pembuat drone mapan dari China, Israel, dan AS.
Assia Nikkei

Drone militer Turki di Paris Airshow 2019: Perusahaan pertahanan Turki menantang pembuat drone mapan dari China, Israel, dan AS.

Chief Technology Officer Selcuk Bayraktar mengatakan kepada media lokal pada September bahwa perusahaan telah mengekspor drone ke empat negara, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Industri Dirgantara Turki juga dilaporkan telah mengamankan pelanggan.

Baca Juga: Bukan Hanya Pertikaian 2 Negara, Pertempuran Armenia-Azerbaijan Ternyata Jadi Perang Dunia III, Tak Hanya Turki Tapi Beberapa Negara Lain Ikut Berperang, Ini Buktinya!

Defense News melaporkan pada bulan Maret bahwa TAI telah memenangkan pesanan dari pemerintah Tunisia untuk enam drone ANKA-S dan tiga stasiun kontrol darat, termasuk transfer teknologi senilai $ 240 juta. Pejabat TAI menolak berkomentar.

Ismail Demir, pejabat tinggi pemerintah yang bertanggung jawab atas industri pertahanan, mengatakan kepada Nikkei Asia, "Saya tidak tahu ada negara lain yang lebih dermawan dari Turki, terutama dalam hal transfer teknologi."

Dia juga mengatakan pembuat drone Turki sedang berbicara dengan setidaknya tujuh negara tentang ekspor drone.

Perusahaan Turki melihat Asia sebagai pasar potensial.

Baca Juga: Turki Diambang Sanksi Berat, Kenekatan Erdogan Dukung dan Fasilitasi Perang Antara Azerbaijan Lawan Armenia Dikecam Uni Eropa

CEO Dirgantara Turki Temel Kotil mengatakan kepada Nikkei, "Di Asia, kami secara khusus melihat Pakistan, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina sebagai pasar strategis."

Menurut analis pertahanan Arda Mevlutoglu: "Banyak negara Asia memiliki kebutuhan pengintaian, pengawasan dan pengumpulan intelijen yang mencakup wilayah darat dan laut yang luas."

"Turki memiliki hubungan budaya, politik dan militer yang kuat dengan negara-negara (Muslim) seperti Pakistan, Indonesia dan Malaysia."

Musim panas lalu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengunjungi Turki dan memeriksa fasilitas Baykar Defense dan TAI. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menemani Mahathir dalam salah satu kunjungannya.

Source : Asia Nikkei

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest