Sosok.ID - Pecah perang antaran negara tetangga Armenia melawan Azerbaijan semakin memanas beberapa waktu ini.
Bahkan pertempuran tersebut telah menelan korban jiwa yang terbilang cukup banyak hampir mencapai ratusan orang.
Hal itupun jadi perhatian publik dunia di tengah pandemi virus corona yang sedang melanda seluruh dunia.
Namun ada yang menjadi perhatian lebih dari Uni Eropa khususnya, yakni peran yang terlihat jelas dari Turki atas pecah perang dua negara bersebelahan tersebut.
Baca Juga: Armenia Punya Bukti Jika Militer Turki Turut Campur Membantu Azerbaijan dalam Perang
Ya, Turki memang secara terang-terangan ikut campur dalam pertempuran ini dengan mengirimkan sejumlah pasukan bayaran termasuk alat tempur mereka.
Secara gamblang pemimpin Turki, Erdogan pun menyerukan peperangan terhadap Armenia di media sosial pribadinya.
Apa yang dilakukan Erdogan itupun mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk Uni Eropa.
Uni Eropa mengatakan pihaknya dapat menjatuhkan sanksi kepada Turki atas aksi "provokasi dan tekanan" dalam perselisihan dengan Yunani atas sumber daya energi dan perbatasan laut.
Baca Juga: Turki Dijatuhi Sanksi Uni Eropa Atas Provokasi Perang Terhadap Yunani
Mengutip BBC, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meminta Ankara untuk "menjauhkan diri dari tindakan sepihak" di Mediterania timur.
Dia berbicara pada hari Jumat pagi selama pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels.