Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kotori Nama Raja Salman dengan Bercak Darah, Pejabat PBB Kuak Pangeran Arab Dalang Penghasutan Pembunuhan Sadis Wartawan Saudi

Rifka Amalia - Selasa, 14 Juli 2020 | 13:13
Tersangka utama dalam kasus pembunuhan wartawan Saudi yakni sang pangeran, Mohammed bin Salman (MBS).
Anadolu Agency

Tersangka utama dalam kasus pembunuhan wartawan Saudi yakni sang pangeran, Mohammed bin Salman (MBS).

Sosok.ID - Pelapor Khusus PBB Callamard mengatakan, kejahatan terkait kasus pembunuhan jurnalis Saudi 2 tahun silam tak mungkin terjadi tanpa adanya campur tangan kerajaan.

Ini terkait kematian Jamal Khashoggi, wartawan Saudi kolumnis Washington Post berusia 59 tahun yang terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.

Ia terbunuh setelah memasuki konsulat Saudi untuk mendapatkan dokumen pernikahan yang direncanakannya.

Melansir kantor berita Anadolu, seorang pejabat PPB mengatakan bahwa tersangka utama dalam kasus itu yakni sang pangeran, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Baca Juga: 150 Anggota Kerajaan Saudi Dinyatakan Positif Virus Corona Termasuk Gubernur Riyadh, Raja Salman Asingkan Diri di Sebuah Pulau, Intip Tempat Pengasingannya!

Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency yang dikutip Sosok.ID, Selasa (14/7), Pelapor Khusus PBB untuk Extrajudicial, Ringkasan atau Eksekusi Sewenang-wenang Agnes Callamard memang tidak memuliki keabsahan bukti.

Kendati demikian, dalam hal memesan dan menghasut pembunuhan, MBS merupakan tersangka utama.

"Begini, saya pikir dia adalah tersangka utama dalam hal menentukan siapa yang memerintahkan atau yang menghasut pembunuhan," kata Callamard.

"Dia ada dalam gambar. Secara pribadi, saya tidak memiliki bukti yang menunjuk kepadanya sebagai telah memerintahkan kejahatan," lanjutnya.

Baca Juga: Putri yang Terbuang, Kisah Princess Kerajaan Arab Saudi Dihinakan Mendekam di Penjara

Callamard yang juga berprofesi sebagai pengacara hak asasi manusia menyebut bukti tidak langsung menunjuk tidak mungkin kejahatan tersebut terjadi tanpa kontribusi MBS.

"Saya percaya bahwa menurut informasi yang diberikan lebih dari setahun yang lalu, CIA [Badan Intelijen Pusat] mungkin memiliki informasi ini," katanya.

Source : Aljazeera Anadolu Agency

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x