“Di pihak Asean, saya pikir kita harus menyambut BCM, termasuk Malaysia, yang memiliki hubungan yang jauh lebih baik dengan China selama beberapa dekade daripada Filipina,” kata Heydarian.
“Tetapi pada saat yang sama [kami harus] mengakui bahwa ada batasan untuk itu dan kami harus memastikan bahwa itu tidak mengganggu upaya kami untuk menangani perselisihan internasional ini melalui mekanisme multilateral.”
Mengadakan pembicaraan bilateral dengan China seharusnya tidak menghentikan negara-negara Asean untuk mencari bantuan dari kekuatan lain, katanya. (*)