Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Belum Mulai, Malaysia Sudah 'Tergopoh-gopoh' Diajak Diskusi Empat Mata dengan China, Negara Tetangga Indonesia Jiper Duluan: Kami Mau Miltilateral!

Rifka Amalia - Minggu, 27 September 2020 | 18:13
Laut China Selatan.
Google Maps via GridHot.ID

Laut China Selatan.

Pada 2018, Beijing dan Manila menyetujui kesepakatan eksplorasi minyak bersama.

China telah melakukan pembicaraan serupa dengan Vietnam sejak 2014 untuk membahas pembatasan maritim di wilayah laut di luar mulut Teluk Tonkin, atau Teluk Beibu dalam bahasa China, dan pengembangan bersama sumber daya.

Pertemuan terakhir diadakan pada 9 September dan menghasilkan kesepakatan untuk terus mengupayakan kemajuan pada dua masalah tersebut, menurut kementerian luar negeri China.

Baca Juga: Ngajak Gelut? Sekonyong-konyong Klaim Perairan Natuna, Media Komunis Beijing Kini Tuding Indonesia Main Trik di Laut China Selatan

Richard Heydarian, seorang spesialis politik Asia Tenggara yang berbasis di Manila, mengatakan pendekatan bilateral memiliki kelebihan dan keterbatasan.

“Ini adalah bagasi campuran. Di satu sisi, sangat masuk akal bagi China dan penuntut di Laut China Selatan untuk memelihara komunikasi yang dilembagakan dan berkelanjutan, ”katanya.

“Dalam kasus Filipina, (mekanisme konsultasi bilateral) sangat membantu karena kami beroperasi dari basis yang sangat rendah, yang merupakan keadaan hubungan bilateral yang buruk selama pemerintahan (mantan presiden Benigno) Aquino.

Baca Juga: Seolah Lapar Pertikaian, AS Genjot 2 Kapal Perang dan 3 Pesawat Pembom ke Laut Hitam, Rusia Ancang-ancang!

"Jadi, pemerintahan Duterte telah dengan benar menekankan hal itu untuk komunikasi yang berkelanjutan dan [untuk mencegah] bentrokan yang tidak diinginkan."

Namun Heydarian mengatakan bahwa penggugat Asia Tenggara tetap curiga terhadap niat China dan kemanjuran mekanisme semacam itu.

Meskipun dialog telah membuka saluran bagi penggugat yang lebih kecil untuk menyatakan posisi dan kekhawatiran mereka, kementerian luar negeri China, yang bertanggung jawab atas dialog tersebut, tidak memiliki kekuatan untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah, katanya.

Baca Juga: Ogah Banyak Cincong atas Konflik Laut China Selatan, AS Gamblang Tantang Duel China: Kalau Mau Perang, Saya Akan Perang!

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x