Sosok.ID - Pandemi covid-19 di Indonesia masih belum dapat dikendalikan.
Jakarta bahkan kini kembali melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan laju sebaran virus corona.
Beberapa negara tetangga juga memilih untuk menutup pintu kedatangannya dari Warga Negara Indonesia (WNI).
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih belum berhasil mengendalikan infeksi virus SARS-CoV-2.
Sementara belum lama ini covid-19 bahkan dideteksi menempel pada kemasan luar paket ikan yang diimpor dari Indonesia.
Melansir Global Times, Senin (21/9/2020), Bea Cukai China mengumumkan untuk menangguhkan impor dari produsen produk akuatik dari Indonesia.
Pelarangan ini efektif dilakukan mulai Jumat (18/9/2020), setelah novel coronavirus ditemukan pada satu sampel kemasan luar dari ikan pita beku.
Produk rantai dingin dan makanan laut menjadi sorotan setelah beberapa kasus hasil positif Covid-19 dilaporkan di seluruh China.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran luas atas keamanan pangan dan risiko penyebaran virus melalui makanan rantai dingin impor.
Beberapa waktu lalu, sampel permukaan sayap ayam beku impor di Longgang, Shenzhen, Provinsi Guangdong, China Selatan, dinyatakan positif virus corona pada 12 Agustus.
Sampel kemasan udang putih beku dari Ekuador juga ditemukan positif Covid-19 di beberapa provinsi.
Untuk memperketat pengawasan pada rantai dingin dan mencegah penyebaran virus corona melalui makanan semacam itu, kota-kota China telah meningkatkan penelusuran pada produk makanan laut dingin yang diimpor.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diborong Negara-negara Kaya, Bagaimana Nasib Indonesia dan Negara Pas-pasan Lainnya?
Beijing mengumumkan pada Kamis, untuk membangun sistem penelusuran dan menerapkan manajemen loop tertutup makanan dingin impor.
Provinsi Zhejiang, China Timur, pada Senin mengumumkan bahwauntuk makanan rantai dingin yang diimpor setelah 1 Mei, kode sumber keterlacakan harus ditempelkan pada kemasan luar produk.
Ini dilakukan dalam upaya memperkuat keterlacakan makanan rantai dingin yang diimpor, terutama yang berasal dari negara-negara dengan wilayah yang paling parah terkena Covid-19.
Baca Juga: Banyak yang Tak Setuju Protokol Kesehatan Diawasi Preman Pasar, Mahfud MD: Preman Bukan Penjahat
Komisi Kesehatan Nasional China secara resmi merilis versi ke-7 dari pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada hari Selasa, yang menekankan bahwa pemrosesan dan perdagangan makanan rantai dingin harus mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di rantai dingin, yang menyebabkan gelombang kedua infeksi di Beijing dan Tianjin.
Hingga Senin (21/9), China telah menangguhkan impor dari 56 perusahaan makanan rantai dingin dari 19 negara di mana beberapa stafnya terinfeksi Covid-19.
Empat puluh satu perusahaan secara sukarela menghentikan ekspor ke China, Administrasi Umum Kepabeanan China mengumumkan pada hari Selasa. (*)