"Tantangan bagi Washington, Canberra, dan sekutu serta mitra lainnya adalah memastikan bahwa Xi menghitung bahwa ini adalah risiko yang tidak layak diambil."
Selain berkonflik dengan AS dan Australia, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih atas Laut China Selatan.
Kepala Transportasi DWF, Jonathan Moss mengatakan China harus khawatir dengan keterlibatan AS dalam sengketa tersebut.
Dikutip Sosok.ID dari Express.co.uk, Moss berkata: "Saya pikir itu akan menjadi pengaruh AS, jadi jika AS memutuskan untuk berdebat, bernegosiasi, dan mengadopsi mantel untuk negara-negara tersebut.
Baca Juga: Tiongkok Beringas Gerogoti Laut China Selatan, Retno Marsudi Ajak AustraliaGabungASEAN, Kenapa?
"Jika mereka menjadi pembebasan bersyarat bagi negara-negara tertentu, saya pikir itu akan menjadi masalah bagi China karena saat ini kita telah mengadakan diskusi dan debat antara kedua pemimpin tentang kesepakatan perdagangan.
Mr Moss mengatakan keterlibatan lebih lanjut dari AS akan menarik perhatian China.
"Saya pikir pasti ada risiko konflik habis-habisan," katanya.
"Ada banyak konflik sebelumnya; sekitar 20 tahun yang lalu ada pertempuran laut di mana tiga kapal China terlibat dengan kapal perang Angkatan Laut Filipina.
“Itu terjadi di Kepulauan Spratly.