Pakar militer mengatakan manuver udara China terbaru adalah bagian dari upaya PLA untuk mengumpulkan intelijen sinyal elektronik.
Aktivitas tersebut termasuk pesawat pengintai yang terbang dalam pola zigzag untuk menentukan lokasi dan operasi radar musuh secara tepat.
Chang Ching, seorang peneliti di Strategic Studies Society ROC dan pensiunan perwira militer Taiwan menyebut, militer AS dan PLA telah melakukan operasi semacam itu di sekitar Penghu, sebuah kepulauan di lepas pantai barat daya Taiwan, selama berbulan-bulan.
Namun, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan latihan minggu ini bukanlah tanggapan atas aktivitas militer AS.
Chang Che-ping, wakil menteri pertahanan menuturkan bahwa latihan itu mempengaruhi keselamatan penerbangan internasional karena berlangsung di daerah yang dilalui oleh rute penerbangan internasional.
Itu juga berdampak parah pada pertahanan udara Taiwan dan perdamaian regional, tambahnya.
"Kami mendesak Anda (China) lagi, jangan meremehkan tekad kami untuk menjaga tanah air kami, dan jangan meremehkan keinginan rakyat Taiwan untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasi mereka," ungkapnya, memberi peringatan pada Tiongkok. (*)