Sosok.ID - Taiwan, mengambil langkah-langkah untuk memperkuat angkatan bersenjatanya demi mencegah dan mengalahkan invasi dari China tanpa bantuan Amerika Serikat (AS).
Pada bulan lalu, ribuan tentara berkumpul di pantai di Taiwan sebagai puncak dari latihan selama lima hari yang dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana militer pulau itu akan mengusir invasi dari China.
Jet, helikopter, artileri, dan baterai rudal menembakkan amunisi aktif ke sasaran di lepas pantai, mengirimkan semburan laut ke udara.
Beberapa jam kemudian, sebuah helikopter militer yang ikut serta dalam latihan, jatuh di sebuah lapangan udara yang jauh di pantai, menewaskan dua pilot dan membayangi unjuk kekuatan.
Melansir New York Times, Senin (31/8/2020), agresi China yang meningkat di seluruh Asia dalam beberapa bulan terakhir telah menciptakan kekhawatiran bahwa China mungkin bakal melakukan tindakan yang kurang ajar di Taiwan, Laut China Selatan, atau di tempat lain.
Tindakan keras Partai Komunis yang berkuasa baru-baru ini terhadap perbedaan pendapat dan aktivisme di Hong Kong, bekas koloni Inggris yang telah lama menjadi benteng nilai-nilai demokrasi, telah menambah kekhawatiran tersebut.
Sikap Beijing telah memaksa Taiwan, sebuah pulau berpenduduk 24 juta, untuk memeriksa kembali dengan urgensi baru apakah ia siap untuk konfrontasi yang kemungkinannya sekarang tampak tidak terlalu jauh.
Namun bisakah Taiwan menyelamatkan rakyatnya, menghadapi China tanpa bantuan Amerika?
"Saya harus jujur: militer Taiwan perlu banyak berkembang," kata Wang Ting-yu, anggota komite urusan luar negeri dan pertahanan Parlemen, dalam sebuah wawancara telepon.
Kecelakaan bulan lalu adalah yang terbaru dari serangkaian kecelakaan mematikan, termasuk satu kecelakaan di bulan Januari yang menewaskan komandan tertinggi militer mereka.