Follow Us

Was-was Mendadak Dicampakkan Amerika, Taiwan Jor-joran Rombak Militernya untuk Berdiri di Kaki Sendiri Hadapi Invasi China

Rifka Amalia - Senin, 31 Agustus 2020 | 18:42
China Laksanakan Latihan Militer Skala Besar untuk Mengepung Rapat Taiwan
China Military

China Laksanakan Latihan Militer Skala Besar untuk Mengepung Rapat Taiwan

Dia menghadapi kritik karena tidak berbuat cukup banyak untuk mendukung militer Taiwan, sementara dia berisiko membuat marah Beijing karena berbuat terlalu banyak.

Secara hukum, Amerika Serikat berkomitmen untuk memberi Taiwan dukungan yang diperlukan untuk mempertahankan diri, satu poin yang ditegaskan kembali oleh Menteri Pertahanan Mark T. Esper dalam pembicaraan baru-baru ini.

Namun masih jauh dari jelas apakah Amerika Serikat akan mengambil risiko konfrontasi yang lebih luas dengan China yang bersenjata nuklir, yang berarti Taiwan tidak dapat mengandalkannya sebagai masalah strategi.

Baca Juga: Taiwan Hadapi Masalah Genting, China Mulai Agresif Provokasi Taipei

Pendahulu Ms. Tsai, Ma Ying-jeou, menuduh Tsai berpegang teguh pada harapan bahwa selama Taiwan melakukan pertahanan awal, Amerika Serikat akan campur tangan atas nama pulau itu, sebuah skenario yang dia anggap tidak mungkin.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, tetapi Tsai mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN tahun lalu bahwa Taiwan akan dapat bertahan selama 24 jam dan kemudian China akan menghadapi tekanan internasional.

"Saya merasa sebagai seorang presiden, seseorang tidak boleh memberi tahu orang-orang kami berapa hari kami bisa bertahan," kata Ma, yang mengejar kebijakan détente dengan China selama dua masa jabatannya dari 2008 hingga 2016 dan mendesak Tsai untuk melakukan hal yang sama.

"Kami perlu memberi tahu orang-orang kami bahwa kami dapat menghentikan perang agar tidak terjadi."

Baca Juga: Rekaman Kapal Perang Huizhou Tembakkan Meriam dan Torpedo, China Tak Bakal Luncurkan Rudalnya Jika Taiwan Berhenti Nemplok ke Amerika

Setelah revolusi komunis Tiongkok tahun 1949, kaum Nasionalis, di bawah Chiang Kai-shek, mundur ke Taiwan dan berinvestasi besar-besaran dalam membangun militer yang dapat menghadapi Beijing.

Taiwan akhirnya membangun salah satu militer paling tangguh di Asia, dan kehebatannya menjadi bagian penting dari identitas pulau itu, bahkan saat ia menghindari konflik berskala besar.

Dalam beberapa tahun terakhir, reputasi militer Taiwan telah memudar karena Beijing telah melipatgandakan upaya untuk memodernisasi pasukannya. (*)

Source : The New York Time

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest