Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Siap Hadapi Pertempuran Sengit dengan AS, Tiongkok Sudah Ancang-ancang Perkuat Militernya di Tiga Medan Bila Sewaktu-waktu Diserang di Laut China Selatan

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 11 Agustus 2020 | 10:13
Mesin Perang China Sasar Pasar Eropa, Serbia Kini Jadi Pelanggan Utama Beijing
Xinhua/Li Gang

Mesin Perang China Sasar Pasar Eropa, Serbia Kini Jadi Pelanggan Utama Beijing

Sosok.ID - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) masih terus memanas.

Bahkan tanda-tanda meredanya ketegangan antar-dua negara yang memiliki kekuatan militer tak tertandingi itu tidak nampak sama sekali.

Prediksi segera meletusnya perang antara keduanya di Laut China Selatan pun seolah akan segera menjadi nyata.

Menyusul militer China mulai merespons kehadiran militer Amerika Serikat (AS) dan sekuturnya di Laut China Selatan.

Baca Juga: Australia Memang Petantang-petenteng Tantang China, Tapi Indonesia Juga Harus Siap Siaga, Senjata Negeri Kanguru Disinyalir Dapat Ratakan Seluruh Wilayah NKRI

Terutama, China mengantisipasi pesawat pembom AS yang cukup perkasa di udara.

Bahkan China melakukan latihan kesiapan tempur khusus untuk menghadpai bomber AS tersebut.

Dalam latihan tersebut, Angkatan Udara China meningkatkan pertahanan udaranya dari segala lini.

Bila pertempuran pecah di Laut China Selatan, Militer Tiongkok juga sudah siap menggempur AS dan sekutunya dari laut, udara dan darat.

Baca Juga: Pesawat Pembom AS Ongkang-ongkang di Laut China Selatan, Xi Jinping Langsung Kerahkan Militernya Lakukan Hal Ini di Udara!

Dalam latihan pertahanan udara ini, yang dilakukan di atas Laut China Selatan, yang bakal menjadi medan tempur, pilot China mensimulasikan respons terhadap dua pesawat tempur asing yang memasuki wilayah udara China.

Rekaman latihan menunjukkan pilot China awalnya melakukan prosedur standar dengan memerintahkan pesawat asing dalam bahasa Inggris untuk segera pergi, dan kalau tidak maka akan diusir dengan kekuatan.

Media pemerintah mengatakan: "Bekerja sama dengan stasiun radar yang berbasis di sebuah pulau, seorang pilot angkatan udara China yang mengambil bagian dalam latihan itu memberi peringatan radio kepada pesawat tak dikenal yang mengatakan bahwa mereka harus pergi," tulis pernyataan itu seperti dikutp dari Express, Minggu (9/8).

Latihan pertahanan udara China tersebut mengikuti serangkaian latihan militer lainnya minggu ini, termasuk serangan simulasi dan pengisian bahan bakar di udara.

Baca Juga: Sudah Jadi Target Pembom AS, Xi Jinping Tak Gentar, Ternyata Sudah Siapkan Pertahanan yang Luar Biasa

Tiga dari lima wilayah militer utama China melakukan latihan kesiapan pertempuran udara di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat di wilayah maritim yang disengketakan.

Latihan itu berlangsung lebih dari 10 jam dan juga melibatkan pengisian bahan bakar di udara, menurut pejabat negara, tanpa mengatakan kapan latihan itu berlangsung.

Seorang pejabat China yang tidak disebutkan namanya mengatakan: "Semua latihan kami ditujukan untuk mempersiapkan pertempuran yang sebenarnya."

Ini terjadi seminggu setelah latihan militer terakhir China di atas laut yang disengketakan, yang melihat Beijing mengungkap pembom teknologi tinggi jarak jauh baru sebagai bagian dari "pelatihan tempur intensitas tinggi".

Baca Juga: Hentakan China di Asia Pasifik Kobarkan Api Juang Indonesia, Tanah Air Bakal Sodorkan Drone Elang Hitam Demi Imbangi Rongrongan Tinongkok!

Rekaman dari media pemerintah menunjukkan pembom jarak jauh H-6G dan H-6J berlatih lepas landas malam hari dan mensimulasikan serangan terhadap target laut.

Peningkatan latihan militer mengikuti eskalasi ketegangan yang dramatis antara China dan AS.

Perseteruan antara kedua negara adidaya itu meliputi Hong Kong, Taiwan, perdagangan, Huawei, virus corona, dan wilayah maritim yang disengketakan.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa perang antara China dan AS serta Australia mungkin saja terjadi.

Baca Juga: Moncong Senjatanya Ancang-ancang, Ketegangan AS dan China Digadang-gadang Lebih Burukdari Perang Dingin dengan Uni Soviet

Dia menyerukan aliansi negara-negara Indo-Pasifik untuk memerangi meningkatnya ancaman China secara global, tetapi juga di Laut China Selatan.

Komentarnya mengikuti mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, yang mengindikasikan konflik antara AS dan China dapat terjadi dalam tiga bulan ke depan.

Menanggapi pernyataan ini, Mr Morrison berkata: “Kami telah mengakui bahwa apa yang sebelumnya tidak terbayangkan dan bahkan tidak dianggap mungkin atau mungkin dalam hal jenis hasil tersebut tidak lagi dipertimbangkan dalam konteks tersebut.

“Saat ini, Indo-Pasifik menjadi episentrum persaingan strategis. Ketegangan atas klaim teritorial meningkat," ujarnya.

Baca Juga: Capek-capek Gaet Simpati Negara ASEAN, AS Ditabok Fakta Asia Tenggara Ogah Memihaknya maupun China

(Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Militer China bersiap menghadapi pertempuran sengit dengan AS di Laut China Selatan

Source :Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x