Follow Us

Siap Hadapi Pertempuran Sengit dengan AS, Tiongkok Sudah Ancang-ancang Perkuat Militernya di Tiga Medan Bila Sewaktu-waktu Diserang di Laut China Selatan

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 11 Agustus 2020 | 10:13
Mesin Perang China Sasar Pasar Eropa, Serbia Kini Jadi Pelanggan Utama Beijing
Xinhua/Li Gang

Mesin Perang China Sasar Pasar Eropa, Serbia Kini Jadi Pelanggan Utama Beijing

Media pemerintah mengatakan: "Bekerja sama dengan stasiun radar yang berbasis di sebuah pulau, seorang pilot angkatan udara China yang mengambil bagian dalam latihan itu memberi peringatan radio kepada pesawat tak dikenal yang mengatakan bahwa mereka harus pergi," tulis pernyataan itu seperti dikutp dari Express, Minggu (9/8).

Latihan pertahanan udara China tersebut mengikuti serangkaian latihan militer lainnya minggu ini, termasuk serangan simulasi dan pengisian bahan bakar di udara.

Baca Juga: Sudah Jadi Target Pembom AS, Xi Jinping Tak Gentar, Ternyata Sudah Siapkan Pertahanan yang Luar Biasa

Tiga dari lima wilayah militer utama China melakukan latihan kesiapan pertempuran udara di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat di wilayah maritim yang disengketakan.

Latihan itu berlangsung lebih dari 10 jam dan juga melibatkan pengisian bahan bakar di udara, menurut pejabat negara, tanpa mengatakan kapan latihan itu berlangsung.

Seorang pejabat China yang tidak disebutkan namanya mengatakan: "Semua latihan kami ditujukan untuk mempersiapkan pertempuran yang sebenarnya."

Ini terjadi seminggu setelah latihan militer terakhir China di atas laut yang disengketakan, yang melihat Beijing mengungkap pembom teknologi tinggi jarak jauh baru sebagai bagian dari "pelatihan tempur intensitas tinggi".

Baca Juga: Hentakan China di Asia Pasifik Kobarkan Api Juang Indonesia, Tanah Air Bakal Sodorkan Drone Elang Hitam Demi Imbangi Rongrongan Tinongkok!

Rekaman dari media pemerintah menunjukkan pembom jarak jauh H-6G dan H-6J berlatih lepas landas malam hari dan mensimulasikan serangan terhadap target laut.

Peningkatan latihan militer mengikuti eskalasi ketegangan yang dramatis antara China dan AS.

Perseteruan antara kedua negara adidaya itu meliputi Hong Kong, Taiwan, perdagangan, Huawei, virus corona, dan wilayah maritim yang disengketakan.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa perang antara China dan AS serta Australia mungkin saja terjadi.

Source : Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest