Ia pun langsung menyambangi titik dimana ponsel tersebut berada dan betapa terkejutnya Ahmad saat berada di lokasi ponsel tersebut.
Ahmad bahkan sempat mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk ke dalam sebuah rumah yang menjadi titik keberadaan ponsel.
"Awalnya, sih, kalau HP-nya ada, pelaku pencurian mau saya bawa ke kantor polisi. Cuma setelah ketemu, kok jadi sedih dan ada rasa kasihan," katanya.
Saat berada di dalam rumah, Ahmad bertemu dengan si pemilik rumah bersama istri serta ketiga anaknya.
Rumah itu hanya berukuran 4x6 yang dihuni oleh lima anggota keluarga serta terbuat dari bambu.
Tak banyak isi perabotan di dalam rumah, yang terlihat mencolok oleh Ahmad hanya sebatas lemari pakaian dan lemari piring yang telah usang.
Matanya sempat tertuju pada salah satu anak yang ternyata sedang memegang ponsel yang ia kenali.
Ponsel sang ayah yang hilang beberapa hari lalu sedang dipegang bocah tersebut untuk mengikuti sekolah daring.
Ahmad pun makin sedih dan miris karena HP curian itu ternyata dipakai untuk belajar.