Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 12 Juli 2020 | 15:35
Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!
(Amsterdam Monumenten - Oost-Indisch Huis (1606))

Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!

Sosok.ID - Bicara perusahaan dengan nilai termahal di dunia, seringkali dikaitkan dengan para raksasa teknologi seperti Google, Apple, Microsoft, hingga Amazon.

Perusahaan dengan nilai paling mahal di dunia juga biasanya identik dengan perusahaan minyak multinasional seperti Saudi Aramco atau ExxonMobil.

Belakangan, muncul anggapan kalau perusahaan paling mahal di dunia yang dicatat sejarah sejauh ini adalah VOC atau Verenidge Oost Indische Compagnie yang pernah beroperasi di Indonesia sejak 400 tahun yang lalu.

Di Indonesia, nama VOC bisa dibilang begitu familiar lantaran ikatan sejarah Indonesia pra-kemerdekaan.

Baca Juga: Vladimir Putin Harus Hati-hati, AS Terang-terangan Beri Bantuan Militer Ukraina Termasuk Kapal Tempur dan Senjata Berat yang Bisa Seketika Pecundangi Tentara Rusia di Perbatasan

VOC yang kerap diidentikan dengan kompeni ini adalah perusahaan kongsi dagang Belanda yang dulunya bermarkas di Amsterdam.

Bisnis utamanya yakni mencari sumber daya, terutama rempah-rempah di Nusantara, dan kemudian memperdagangkannya ke pasar Eropa.

Dalam praktiknya, VOC yang juga dikenal memiliki ribuan tentara bayaran ini, memaksakan monopoli perdagangan rempah kepada para penguasa di Nusantara.

Dilansir dari Business Insider, Minggu (12/7/2020), VOC diberikan hak istimewa oleh Kerajaan Belanda untuk melakukan monopoli dan perhubungan penguasa-penguasa di Nusantara, termasuk memerangi penguasa setempat.

Baca Juga: Kena Azab Gegara Bohongi Orang Tua, Ngakunya Belajar Tapi Malah Main Game Online, Tangan Remaja 15 Tahun Lumpuh Setelah Sebulan Penuh Terpaku di Depan Komputer

Meski statusnya perusahaan dagang, VOC diberikan wewenang oleh Kerajaan Belanda untuk merekrut tentara.

Kewenangan-kewenangan istimewa inilah yang membuat VOC dengan cepat berkembang menjadi perusahaan raksasa dan meraup keuntungan besar dari perdagangan rempah-rempah.

Bangkrut karena korupsi

VOC sendiri berumur sekitar 200 tahun, perusahaan dagang ini kolaps karena kerugian akut serta korupsi yang merajalela.

Asetnya kemudian dialihkan ke pemerintah Kolonial Belanda.

Baca Juga: Sebut Reklamasi Ancol Beda Sebab, Cara, dan Tujuan dari Proyek Jaman Ahok, Anies Klaim Dulu Tak Ada Manfaat Sekarang Ada

Selama masa puncak kejayaannya, VOC bernilai 78 juta gulden Belanda, yang berarti nilainya di zaman modern setara dengan 7,9 triliun dollar AS.

Sebagai perbandingan lain, nilai kongsi dagang Belanda ini setara dengan gabungan PDB Jepang dan Jerman di era modern saat ini.

Komparasi lain yakni, VOC setara dengan nilai dari 20 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar dunia yang meliputi Apple, Microsoft, Amazon, ExxonMobil, Barkshire Hathaway, Tencent, dan Well Fargo.

Nilai perusahaan VOC tersebut baru bisa dilampai gabungan 20 perusahaan termahal sejagat yang masih eksis saat ini.

Baca Juga: Ketua DPRD Samarinda Meninggal, Sang Anak Gelar Pernikahan Mendadak, Ternyata Ini Alasannya!

Di masa keemasannya, VOC tercatat memiliki 70.000 karyawan, jumlah yang tergolong sangat besar di masanya saat itu.

Artinya dengan nilai setara 7,9 triliun dollar AS di zaman modern, sejauh ini belum ada perusahaan raksasa yang bisa menyamai nilai dari kongsi dagang VOC.

Baca Juga: Diduga Habis 'Mantap-mantap' di Tempat Suci, Pasangan Sesama Jenis Diciduk Polisi, Kondom Bekas Pakai dan Minyak Pelicin Jadi Bukti

Jika disesuaikan angka inflasi saat itu, Saudi Aramco pernah mencapai nilai 4,1 triliun dollar AS pada tahun 2010, lalu PetroChina pernah melampaui 1,4 trilun dollar AS pada tahun 2007.

Berikutnya Standard Oil yang pernah menjadi penguasa minyak dunia bernilai setidaknya 1 triliun dollar AS, dan Microsoft pada tahun 1999 hanya bisa mencapai 912 miliar dollar AS.

(Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah VOC Belanda Perusahaan Terkaya Sejagat dan Kalahkan Apple?"

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x