Sosok.ID - Bicara perusahaan dengan nilai termahal di dunia, seringkali dikaitkan dengan para raksasa teknologi seperti Google, Apple, Microsoft, hingga Amazon.
Perusahaan dengan nilai paling mahal di dunia juga biasanya identik dengan perusahaan minyak multinasional seperti Saudi Aramco atau ExxonMobil.
Belakangan, muncul anggapan kalau perusahaan paling mahal di dunia yang dicatat sejarah sejauh ini adalah VOC atau Verenidge Oost Indische Compagnie yang pernah beroperasi di Indonesia sejak 400 tahun yang lalu.
Di Indonesia, nama VOC bisa dibilang begitu familiar lantaran ikatan sejarah Indonesia pra-kemerdekaan.
VOC yang kerap diidentikan dengan kompeni ini adalah perusahaan kongsi dagang Belanda yang dulunya bermarkas di Amsterdam.
Bisnis utamanya yakni mencari sumber daya, terutama rempah-rempah di Nusantara, dan kemudian memperdagangkannya ke pasar Eropa.
Dalam praktiknya, VOC yang juga dikenal memiliki ribuan tentara bayaran ini, memaksakan monopoli perdagangan rempah kepada para penguasa di Nusantara.
Dilansir dari Business Insider, Minggu (12/7/2020), VOC diberikan hak istimewa oleh Kerajaan Belanda untuk melakukan monopoli dan perhubungan penguasa-penguasa di Nusantara, termasuk memerangi penguasa setempat.
Meski statusnya perusahaan dagang, VOC diberikan wewenang oleh Kerajaan Belanda untuk merekrut tentara.
Kewenangan-kewenangan istimewa inilah yang membuat VOC dengan cepat berkembang menjadi perusahaan raksasa dan meraup keuntungan besar dari perdagangan rempah-rempah.