Follow Us

Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 12 Juli 2020 | 15:35
Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!
(Amsterdam Monumenten - Oost-Indisch Huis (1606))

Perusahaan yang Besar di Indonesia Ini Ternyata Perusahaan Terkaya di Dunia, Nilainya 20 Gabungan Perusahaan Termahal Sejagat Saat Ini, Apple Kalah Jauh!

Bangkrut karena korupsi

VOC sendiri berumur sekitar 200 tahun, perusahaan dagang ini kolaps karena kerugian akut serta korupsi yang merajalela.

Asetnya kemudian dialihkan ke pemerintah Kolonial Belanda.

Baca Juga: Sebut Reklamasi Ancol Beda Sebab, Cara, dan Tujuan dari Proyek Jaman Ahok, Anies Klaim Dulu Tak Ada Manfaat Sekarang Ada

Selama masa puncak kejayaannya, VOC bernilai 78 juta gulden Belanda, yang berarti nilainya di zaman modern setara dengan 7,9 triliun dollar AS.

Sebagai perbandingan lain, nilai kongsi dagang Belanda ini setara dengan gabungan PDB Jepang dan Jerman di era modern saat ini.

Komparasi lain yakni, VOC setara dengan nilai dari 20 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar dunia yang meliputi Apple, Microsoft, Amazon, ExxonMobil, Barkshire Hathaway, Tencent, dan Well Fargo.

Nilai perusahaan VOC tersebut baru bisa dilampai gabungan 20 perusahaan termahal sejagat yang masih eksis saat ini.

Baca Juga: Ketua DPRD Samarinda Meninggal, Sang Anak Gelar Pernikahan Mendadak, Ternyata Ini Alasannya!

Di masa keemasannya, VOC tercatat memiliki 70.000 karyawan, jumlah yang tergolong sangat besar di masanya saat itu.

Artinya dengan nilai setara 7,9 triliun dollar AS di zaman modern, sejauh ini belum ada perusahaan raksasa yang bisa menyamai nilai dari kongsi dagang VOC.

Baca Juga: Diduga Habis 'Mantap-mantap' di Tempat Suci, Pasangan Sesama Jenis Diciduk Polisi, Kondom Bekas Pakai dan Minyak Pelicin Jadi Bukti

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest