Lebih lanjut, pria dengan kaos pendek lengan hitam itu mengakui kesalahannya.
Ia sadar bahwa tindakannya mampu merugikan masyarakat.
"Terutama masyarakat Wonokusumo, atas perbuatan saya dan keluarga saya, yg telah pulang paksa jenazah ibu saya yg terpapar Covid-19, dari RS Paru Surabaya. Kami sadar bahwa yang kami lakukan salah," tambahnya, mengutip Surya.co.id.
Pria tersebut juga memberi imbauan agar masyarakat lain, khususnya di Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya agar tidak melakukan hal bodoh seperti yang dilakukannya.
"Selanjutnya kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mencontoh meniru yg telah kami lakukan," ungkapnya.
Kendati sempat alot dengan petugas medis saat pengambilan paksa, pria itu mengaku khawatir dengan kondisi kesehatannya.
"Saat ini kami sangat khawatir terhadap kondisi kesehatan kami beserta keluarga yg telah bersentuhan langsung pasien Covid-19," katanya.
"Yang terakhir kami ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah memperlakukan kami secara baik, menangani kasus ini. Demikian permohonan maaf dari kami," pungkasnya.
Diketahui, pelaku dilaporkan ke pihak kepolisian dan ditangani ini Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Ditreskrimum Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan, pihaknya akan tetap mengawasi proses hukum yang berlaku.