Follow Us

Akhirnya, Indonesia Bakal Punya Dua Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahar untuk Jaga Natuna dari Gangguan China

Seto Ajinugroho - Selasa, 16 Juni 2020 | 15:13
Akhirnya, Indonesia Bakal Punya Dua Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahar untuk Jaga Natuna dari Gangguan China
KBRI Copenhagen

Akhirnya, Indonesia Bakal Punya Dua Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahar untuk Jaga Natuna dari Gangguan China

Sosok.ID - Perairan Natuna yang kian panas gegara aksi slonong boy pihak militer China membuat Indonesia pasang kuda-kuda perang.

Ya siapa yang tak gentar, China mengerahkan Fregat Jiangkai II Class beberapa waktu lalu di Natuna Utara.

Sebenarnya Indonesia sudah punya Martadinata Class untuk mengimbangi Jiangkai II.

Namun saat itu Martadinata Class belum sepenuhnya beroperasi 100 persen dan sebagai gantinya dikerahkan Korvet KRI Usman Harun di Natuna Utara.

Baca Juga: Ketahuan! Armada China Masuki ALKI I Indonesia, F-16 TNI AU Langsung Intersep Fregat Jiangkai II Class PLA Navy di Riau

Maka pihak TNI merasa perlu menambah kekuatan laut di Natuna Utara.

Gayung bersambut, Indonesia kini bakal punya dua kapal fregat kelas gahar dari Denmark, yakni Iver Huitfeldt class.

Laporan navalnews.com, Selasa (16/6/2020) mengatakan jika Indonesia kekurangan kapal Ocean Going untuk mengimbangi agresivitas China di Natuna Utara.

Maka Kementerian Pertahanan mencanangkan pembuatan fregat baru untuk menjaga Natuna agar lebih aman dari gangguan asing.

Baca Juga: Amerika Serikat Kirim 3 Kapal Induk ke Laut China Selatan, Tiongkok Menolak Jiper, Rudal Balistik Anti-Kapal Telah Disiagakan

Pada Maret 2020 PT PAL Indonesia ditugaskan untuk mengembangkan desain untuk 2 kapal selama 5 tahun seharga USD720 juta (Rp1,1 triliun) bekerja sama dengan Denmark tentunya untuk membuatkan kapal fregat bagi TNI AL.

Denmark sendiri nantinya akan diwakili oleh galangan kapalnya Odense Maritime Technology (OMT) yang akan melakukan Transfer of Technology kepada PT PAL Indonesia.

Bahkan Direktur Pelaksana Tim Angkatan Laut Denmark dan mantan Kepala Angkatan Laut Denmark Laksamana Muda (Purn) Nils Wang mengatakan Indonesia sudah menunjukkan minat kuat untuk akuisisi Iver Huitfeldt class.

"Tim Angkatan Laut Denmark dapat mengkonfirmasi bahwa Indonesia - di antara negara-negara lain - telah menunjukkan minat untuk frigat Denmark Iver Huitfeldt."

Baca Juga: Semakin Nekat, Tiongkok Kembali Remehkan Negara-negara ASEAN di Laut China Selatan, Kapal Nelayan Vietnam Ditabrak dan Ditenggelamkan Serta Hasil Tangkapan Dirampas!

"Namun, saya tidak dapat mengomentari pertanyaan spesifik Anda," ujar Nils seperti dikutip dari Naval News.

Iver Huitfeldt class, bakal jadi fregat terbesar milik Indonesia
Naval News

Iver Huitfeldt class, bakal jadi fregat terbesar milik Indonesia

Bukan hanya itu saja seorang peneliti di Program Keamanan Maritim, Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, Singapura, Collin Koh malah membuat pernyataan lebih gila lagi.

Collin menyebutkan jika Indonesia tidak akan bisa mempertahankan Natuna Utara jika hanya dibekali dengan dua Fregat kelas berat saja.

Indonesia perlu membangun fregat sekelas Iver Huitfeldt lebih banyak lagi dan lagi ditambah kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) untuk menjaga wilayah lautnya yang luas terutama di Natuna karena lawannya China.

Baca Juga: Skandal Xi Jinping Akibat Putrinya Palsukan Nama Saat Belajar di Amerika, Perangai Anak Presiden China Bikin Geleng-geleng Kepala

"Dua fregat besar tidak cukup untuk menutupi perairan Natuna, di mana serangan China sering terjadi."

"Paling-paling, di setiap titik waktu, 1 dari pasangan fregat baru ini akan ada di pangkalan, meskipun untuk jangka waktu terbatas dan menyediakan perawatan yang tepat, jadwal perbaikan."

"Tentu saja, dengan anggaran yang sama, lebih banyak OPV yang lebih kecil dapat diperoleh. Namun, saya menduga beberapa alasan di balik pencarian untuk kelas Iver Huitfeldt," ujar Collin.

Jiangkai II Class China, lawan bagi Iver Huitfeldt class Indonesia nantinya
Naval Technology

Jiangkai II Class China, lawan bagi Iver Huitfeldt class Indonesia nantinya

"Dan menambahkan bahwa Iver Huitfeldt juga lebih besar, dan mewakili desain yang sepenuhnya baru yang harus ditangani oleh PT PAL. Dengan transfer teknologi yang tepat di bawah bimbingan rekan-rekan mereka dari Denmark, dan tentu saja dengan komitmen Jakarta terhadap program ini, adalah mungkin bagi PT PAL untuk mengatasi masalah awal dari kurva pembelajaran dan secara bertahap menjadi mampu membangun kapal secara mandiri."

"Kita bisa mengambil contoh dari kolaborasi PT PAL dengan DSME dalam pembangunan lisensi kapal selam. Ada cegukan awal, terutama karena transfer teknologi, tetapi ini kemudian diatasi dan Indonesia akhirnya berhasil membangun kapal selam kelas Nagapasa ketiga , dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang membangun kapal selam secara lokal," tambah Collin.

Nah, sekarang tinggal tunggu tanggal mainnya dimana Indonesia bakal mempunyai kekuatan angkatan bersenjata yang sangat diperhitungkan di kawasan. (Seto Aji/Sosok.ID)

Source : Naval News

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest