Follow Us

Kepala WHO Mengaku Dapat Banyak Hinaan hingga Diancam Dibunuh Selama Menangani Virus Corona : Saya Tidak Peduli dengan Serangan Personal, Kami Hanya Peduli dengan Nyawa yang Melayang Setiap Menitnya karena Kita Tidak Bisa Bersatu Melawan Covid-19

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 09 April 2020 | 18:35
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI
TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI)

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Covid-19 sebagai pandemi global EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI

Baca Juga: Padahal Sudah Diperingatkan WHO, Trump Masih Saja Sebut Corona Merupakan 'Chinese Virus' China Langsung Meradang

Tedros juga merujuk pada komentar para ilmuwan yang ditayangkan di stasiun TV Perancis.

Ia bahkan menyebut komentar dalam tayangan pada Senin (6/4/2020) sebagai artefak dari "mentalitas kolonial".

Adapaun, para ilmuwan yang dimaksud kala itu tengah mendiskusikan tentang potensi pemindahan uji coba vaksin di Eropa dan Australia ke Afrika, menurut BBC.

Tedros menganggap, pernyataan itu telah menghina seluuruh komunitas kulit hitam".

Baca Juga: Deklarasikan Virus Corona Sebagai Bencana Nasional Seperti Saran WHO, Pemerintah Indonesia Tak Akan Lakukan Lockdown : Untuk Saat Ini Bukan Pilihan

Dalam kesempatan itu, Tedros memohon pada para pemimpin dunia untuk mengesampingkan perbedaan.

Untuk bersatu melawan pandemi global yang sekarang telah menginfeksi 1.514.566 orang dan telah merenggut 88.188 jiwa di dunia, menurut SCMP.

"Silakan karantina politisasi Covid. Itulah yang kami inginkan.

"Kami tidak peduli dengan serangan personal," ujar Tedros.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Melonjak Dua Kali Lipat dalam Sehari Menjadi 69 Orang, WHO Minta Jokowi Umumkan RI Darurat Nasional Virus Corona

"Kami peduli dengan hidup yang terlewat setiap menit yang dianggap tidak diperlukan karena kita tak bisa bersatu melawan virus," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : CNBC, scmp

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest