Sosok.ID - Seorang ibu muda berisinisial L, berurusan dengan polisi setelah tak sengaja menewaskan balitanya.
L yang berusia 19 tahun itu, memukuli balitanya yang berumur 3 tahun dengan piring.
Peristiwa nahas itu terjadi di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.
Pekaranya sepele, saat itu RN (3) merengek karena lapar sehingga ia meminta makan pada sang ibu.
Melansir dari Sripoku.com, kejadian itu terjadi pada Jumat (25/3/2020).
RN yang kala itu tengah berdua dengan sang ibu, baru saja bangun dari tidurnya.
Karena lapar, bocah itu kemudian meminta makan, namun oleh sang Ibu RN diminta untuk mengambil makanan sendiri.
RN menolak suruhan ibunya, toh ia masih terlalu kecil untuk mengambil makanan sendiri.
L yang emosi lantas memukul dan mencubit kaki korban.
Meskipun begitu, ia tetap pergi ke dapur mengambilkan makanan untuk anaknya.
Dipukul dengan piring
Entah setan apa yang merasuki tubuh L, ketika anaknya tak mau makan, ia malah main tangan.
Dengan emosi ibu muda itu memukul bahu anaknya dengan piring.
Ia mengaku terkejut saat menyadari piring yang dipukulkannya pada sang anak pecah.
Sang ibu menjadi lebih terkejut lagi ketika melihat darah telah berlumuran di tubuh balitanya.
Bertelanjang kaki menuju bidan
L yang tak menyangka pukulannya membuat sang anak terluka sontak berlari ke luar rumah.
Bertelanjang kaki sang ibu membawa anaknya ke bidan.
Namun sampai disana, bidan desa memintanya untuk membawa korban ke Puskesmas Gunung Megang.
Sesampainya di puskesmas dan mendapatkan pertolongan semampu pihak medis, mereka meminta agar sang ibu membawa anaknya ke RSU HM Rabain Muaraenim.
Sebab pihak Puskesmas tak mampu menolongnya, terlebih kurangnya alat medis menjadi penghalang.
Pada akhirnya bocah tak berdosa itu meninggal dunia diduga kehilangan banyak darah.
Tak sengaja dan menyesali perbuatannya
Pelaku yang merupakan ibu muda berusia 19 tahun ini mengaku menyesali perbuatannya.
"Saya menyesal seumur hidup saya menyebabkan anak saya meninggal," ucap L, ibu kandung korban dilansir dari Sripoku.com, Rabu (8/4/2020).
"Saya ibunya, saya sangat menyayanginya, itu cuma karena kesal saja," katanya.
Menurut pelaku, ia tak memukul sang anak dengan kencang.
Ia hanya menggunakan piring tipis, oleh karenanya piring itu langsung pecah.
"Saya menyesal, mbak," tuturnya.
Saat membawa korban ke bidan, pelaku yang kakinya melepuh karena aspal jalan itu dibantu oleh kerabatnya.
"Anak saya, saya gendong dan bawa lari ke bidan desa. Pakai sendalpun saya tak sempat hingga telapak kaki melepuh karena aspal panas. Saya panik melihat darah terus mengucur," kata pelaku.
Meninggal di rumah sakit
Meski sudah berupaya membawa sang anak ke rumah sakit, namun balita itu tak dapat diselamatkan.
L, sang ibu tampak begitu menyesali perbuatannya.
"Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal," kata dia.
Ia mengaku benar-benar tidak sengaja membunuh anaknya.
"Saya tak menyangka dan tak sengaja akan seperti itu. Mana ada ibu mau membunuh anaknya. Anak saya sudah meninggal dan saya masuk penjara," ucapnya terus menyesali perbuatannya.
Wanita berambut panjang itu terus-menerus mengatakan ia tak sengaja dan tak berniat membunuh sang anak.
"Sebenarnya tak ada niat membunuh, saya sangat menyanyangi anak saya. Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau bunuhnya. Kalau emang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir aja (membunuh)," ungkap L.
Dilaporkan nenek korban
L ditangkap setelah nenek korban yang juga ibu mertuanya melapor.
Saat kejadian, sang suami diketahui sedang berada di luar.
Kapolres Muaraenim, AKBP Donni Eka Saputra, melalui Kasat Reskrim, AKP Dwi Satya Arian pun mengamankan pelaku dan mengamankan barang bukti berupa 1 buah pecahan piring beling bening, sebuah celana dalam, dan bantal yang belumuran darah.
"Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut,"katanya.
Sementara atas perbuatannya, tersangka akan dikenakan pasal 80 ayat 3 UU RI No.35 tahun 2014 atas perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (*)