Tak tega melihat kondisi neneknya yang kritis, sang cucu memberanikan diri meminta petugas medis untuk memeriksa Mbah Lukita.
"Alhamdulilah petugas kesehatan datang meskipun hanya di dulek-dulek (memeriksa) dada pasien dan masuk kembali tanpa keterangan apapun," ungkap Rosyid.
Beberapa waktukemudian, satpam datang mendata pasien dan memberikan nomor antrean 19.
Sembari mengantre, Mbah Lukita yang masih belum mendapatkan brankar, tetap menunggu di dalam ambulans yang terparkir di UGD.
"Kami di datangi pak satpam dan berkata BOLEH MENUNGGU TAPI TIDAK BOLEH PARKIR DI SINI," tulis Rosyid di sosial media, disampaikan kembali dengan cerita yang sama saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Rosyid pun menjauh dari UGD dan pindah ke tempat parkir, karena kondisi Mbah Lukita memang tak memungkinkan untuk diajak turun.
"Sekitar dua jam kami menunggu di parkiran hingga pasien akhirnya meninggal tanpa penanganan apapun dari petugas kesehatan," ujarnya.
Menurut Rosyid, lamanya penanganan dari petugas medis, telah merenggut nyawa Mbah Lukita yang sedang menunggu di dalam mobil ambulans, di parkiran rumah sakit.
Pada unggahan berjudul "POTRET BURUK PELAYANAN RSUD JEPARA, PASIEN MENINGGAL DUNIA SI TEMPAT PARKIR" yang sempat viral di media sosial itu, Rosyid meluapkan emosinya.
"Ya Allah.. kami maaaarah kpd pihak rumah sakit dan tak satu pun yg menjawab apalagi bertanggung jawab..