Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pilu Zaenal Abidin, Warga Lombok Timur yang Tewas di Tangan 9 Oknum Aparat Penegak Hukum, Ibu Almarhum: Saya Ingin Melihat Wajah Polisi yang Memukuli Anak Saya

Rifka Amalia - Senin, 16 Maret 2020 | 15:15
Suasana rekonstruksi adegan penganiayaan Zaenal (Kiri) dan Zahabudin, orangtua Zaenal Abidin (Kanan)
KOMPAS.COM/IDHAM KHALID

Suasana rekonstruksi adegan penganiayaan Zaenal (Kiri) dan Zahabudin, orangtua Zaenal Abidin (Kanan)

Sosok.ID - Kamis, 5 September 2019, Zaenal Abidin (29) mengendarai motor Vario warna putih, melawan arus, dan tidak mengenakan helm.

Kala itu waktu menunjukkan pukul 20.20 WITA.

Zaenal datang ke Kantor Satlantas Polres Lombok Timur, bermaksud menanyakan motornya yang ditilang hari itu.

Saat itu, ada dua Satlantas yang berjaga, yakni Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen.

Zaenal datang dengan cara tak bersahabat, setidaknya begitulah menurut penuturan Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana pada Senin (9/9/2019)silam.

Baca Juga: Disebut Penyebab Kekacauan Akibat Virus Corona, Pejabat China Ngamuk dan Tuduh Balik Militer AS di balik Teori Konspirasi Penyebar Wabah di Wuhan

"Di mana motor saya?" ucap Zaenal dengan nada keras, dikutip dari Kompas.com, dilansir Sosok.ID, Senin (16/3/2020).

Kedatangan Zaenal secara tak baik-baik lantas memicu percekcokan.

Zaenal disebut secara tiba-tiba menyerang Bripka Nuzul menggunakan tangannya yang terkepal, memukul bagian pipi sebelah kiri dan hidung Bripka Nuzul secara bertubi-tubi.

Bripka Nuzul lantas dilarikan ke rumah sakit.

Sementara Zaenal terlibat perkelahian dengan para polisi.

Zaenal melakukan perlawanan dan aparat melakukan pembelaan diri.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x