Presiden SBY saat itu segera memanggil Gubernur DKI Jakarta Jokowi terkait imbas banjir Ibu Kota.
Menurut Jokowi, Presiden menyampaikan, ia tidak perlu memikirkan kondisi Istana yang kebanjiran. Sebab, saat ini yang terpenting adalah kondisi masyarakat yang menjadi korban banjir.
Presiden SBY kala itu bahkan sampai menggulung celananya untuk menembus banjir.
Adapun kini, di tahun 2020, kompleks Istana Kepresidenan kembali banjir.
Ratusan titik banjir menggenangi wilayah Ibukota dan hampir merata.
Hujan yang mengguyur Jabodetabek menyebabkan sejumlah akses jalan dan tol terputus. Salah satunya akses jalur dari Kalimalang ke Bekasi terputus.
Sementara di Jakarta Timur, sebanyak 30 ruas jalan terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
PT PLN (Persero) juga memadamkan sejumlah 326 gardu listrik di wilayah terendam banjir.
"Demi keselamatan warga yang sedang mengalami banjir sejak petugas PLN mulai mengamankan aliran listriknya agar tidak dialirkan terlebih dahulu ke lokasi-lokasi yang terendam banjir," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Ikhsan Asaad, Selasa (25/2).
Ikhsan menghimbau pada masyarakat untuk menyelamatkan alat-alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman, memutus saluran listrik dengan stop kontak, dan mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB).