Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Awas! Teroris Lintas Batas WNI Eks ISIS Diduga Coba Balik ke Tanah Air Secara Ilegal, Staf Kepresidenan: Siagakan Aparat Berwajib, Kontrol Penuh Pintu Masuk Negara!

Rifka Amalia - Jumat, 14 Februari 2020 | 16:00
Ilustrasi kelompok radikal ISIS.
Elite Readers

Ilustrasi kelompok radikal ISIS.

"Secara hukum, kita butuh payung hukum yang jelas mengenai deradikalisasi karena saat ini sifatnya belum diwajibkan kepada eks simpatisan," ujar Diaz.

"Kedua, secara sosial harus memastikan bahwa masyarakat umum siap menerima kembali Eks WNI simpatisan ISIS yang telah lulus program deradikalisasi," lanjut dia.

Pemerintah sebelumnya sudah memutuskan untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS atau teroris pelintas batas yang saat ini berada di sejumlah negara di timur tengah.

Baca Juga: Mulan Jameela Bukan Pelakor, Maia Estianty lah yang Main Serong, Jengah Selalu Salah, Ahmad Dhani Kuliti Borok Mantan Istri Hingga Jatuhkan Talak 3: Mulai Hari Ini, Saya Haramkan Tubuh Saya Menyentuh Tubuh Kamu

Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Selasa (11/2/2020) kemarin.

Keputusan tersebut diambil untuk menjamin rasa aman dan nyaman bagi warga negara di Indonesia.

Namun, pemerintah tetap membuka opsi memulangkan anak-anak dari WNI teroris pelintas batas (FTF) dan terduga eks ISIS ke Indonesia.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan untuk memulangkan anak-anak yang mengikuti kepala keluarganya menjadi bagian dari terduga teroris lintas batas.

Baca Juga: Dipersunting Musisi Kondang Bergelimang Harta Hingga Kandaskan Persahabatan dengan Rekan Duetnya, Tetangga Mulan Jameela Blak-blakan Sebut Anggota DPR Ini Orangnya 'Ngotot' Banget

"Untuk anak-anak terutama, khususnya anak yatim piatu dan di bawah 10 tahun. Itu masih kita pertimbangkan, kita kaji lebih dalam (untuk dipulangkan)," ujar Ma'ruf di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

Wapres Ma'ruf Amin menekankan, satu-satunya pertimbangan yang mengarah pada keputusan untuk memulangkan mereka adalah kemanusiaan.

Namun apabila mereka dipulangkan, pemerintah pun harus siap memasukan anak-anak itu ke dalam program deradikalisasi.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x