Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Obsesi China Terkait "Stabilitas" Memantik Api Global, Amnesty International Minta Tiongkok Belajar dari Kasus Kematian Li Wenliang, Dokter Wuhan yang Peringatannya Dituduh Hanya Bualan

Rifka Amalia - Minggu, 09 Februari 2020 | 10:15
Amnesty International meminta Pemerintah China untuk belajar dari kasus kematian Li Wenliang, untuk tidak bersikap egois dan obesesif hanya demi
Instagram: @realxijinping/scmp.com

Amnesty International meminta Pemerintah China untuk belajar dari kasus kematian Li Wenliang, untuk tidak bersikap egois dan obesesif hanya demi

Sosok.ID - Amnesty International menyoroti kematian Li Wenliang, dokter sekaligus orang pertama yang mencoba memberikan peringatan terkait adanya bahaya virus yang serupa dengan SARS, sebagai imbas dari obsesi China terkait "stabilitas".

Li Wenliang, merupakan dokter pertama yang sempat memberikan peringatan tentang adanya bahaya virus mirip SARS di China, yang kini diketahui sebagai virus corona.

Ia menyampaikan peringatan tersebut jauh sebelum epidemi virus corona melanda dan merebak di seluruh daratan China.

Sayangnya pemerintah bukan mempercayai ucapannya, dan malah meminta Li untuk tutup mulut, menyebutkan bahwa peringatan Li adalah sebuah tindakan ilegal.

Baca Juga: Comeback Duo Ratu Bakal Pecah, Denny Darko Ramalkan Kesuksesan Maia Estianty Jika Maafkan Pelakor yang Mengganggu Rumah Tangganya dengan Ahmad Dhani

Polisi lantas mendatangi Li yang dianggap telah menyebarkan berita bohong.

Li, yang juga dinyatakan terinfeksi patogen virus corona pada Sabtu (11/1/2020) dan meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020), baru dianggap setelah wabah virus corona merebak secara global dan membunuh lebih dari 700 orang.

Li diketahui meninggal di usianya yang ke 34 tahun, setelah maju di garda paling depan melawan virus corona, dan merelakan dirinya ikut terinfeksi.

Kematian Li memantik amarah warga Tiongkok, beberapa dari mereka berduka dan menyalakan lilin untuk berdoa, dan yang lainnya menuntut pemerintah China untuk meminta maaf atas perlakuannya kepada Li sebelumnya.

Baca Juga: Anggota DPR RI Ini Lakukan Penggerebekan Praktik Prostitusi di Hotel Padang, Beberapa Hari Kemudian Namanya Malah Muncul di Kuitansi Pemesan Kamar, Ini yang Terjadi!

Dikutip Sosok.ID dari keterangan tertulis di website resmi Amnesty International, Direktur Regional Amnesty International untuk Asia Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Nicholas Bequelin berujar, kasus Li adalah pengingat yang tragis.

"Tentang bagaimana obsesi pemerintah China akan 'stabilitas', mendorong negara itu untuk menekan informasi penting tentang hal-hal yang menjadi kepentingan umum," jelasnya.

Source : South China Morning Post Amnesty International

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x