Hal ini lantaran pusat kegiatan KAS selalu terjadi di maalam hari.
"Pokoknya sebulan itu dua atau tiga kali pertemuan dan sebetulnya kumpul-kumpul seperti itu sudah lama, cuma menang ramai itu setelah datangnya batu besar itu," Ungkap Sri Utami.
Ia menuturkan bahwa sejatinya, Totok dan para pengikutnya memang sudah berkegiatan sejak lama, namun KAS menjadi ramai diperbincangkan ketika datangnya batu besar yang disebut sebagai prasasti Pentagong milik KAS.
Batu Pentagong itu sendiri diklaim sebagai bagian dari pembangunan World Empire atau Keraton Agung Sejagat.
Berikut video penuturan tetangga soal kehadiran Keraton Agung Sejagat di tengah-tengah masyarakat.
(*)