Sosok.id - Tanpa sebab yang jelas, Marsitah (30) mendadak ditikam berkali-kali oleh suaminya, Nurdin (35) saat berada di pasar.
Nyawa Marsitah melayang didepan ratusan pengunjung pasar pada Kamis (12/12/2019).
Warga Desa Tanjung Besar, Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan tersebut dimakamkan lima jam setelah insiden mencekam itu terjadi.
Marsitah meninggalkan dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Baca Juga: Gejala Penyakit Lain Muncul Saat Ashanty Berobat ke Singapura, Tubuhnya Mengalami Bentol-bentol
Anak sulungnya masih duduk di kelas 5 SD dan si bungsu masih duduk di kelas 1 SD.
"Korban dimakan hari ini, sekitar Pukul 16.30 WIB sore," ujar Camat Mekakau Abdul Haris kepada Tribun Sumsel.
Kronologi
Adapun kronologi insiden pembunuhan istri oleh suami ini terjadi sekitar pukul 11.30 siang waktu setempat.
Tepatnya di Pasar Mingguan di Desa Tanjung Besar Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.
Nurdin menikam Marsitah secara membabi buta di hadapan publik.
Namun, warga yang menyaksikan insiden tersebut tak ada yang berani menolong karena takut akan diserang oleh Nurdin.
Seorang saksi mata mengatakan, usai membunuh, Nurdin sempat mengusapkan darah ke wajah korban saat ia tak lagi bergerak.
"Saya sempat lewat dan melihat dia (Nurdin) mengusapkan darah istrinya ke muka kemudian dia pergi,"ujar S kepada Sripoku.
S mengungkapkan bahwa, berdasarkan keterangan warga sekitar, kejadian bermula ketika korban hendak pulang dari pasar bersama rekannya yang juga seorang wanita.
Namun, tiba-tiba suami korban datang dengan mengendarai sepeda motor.
Saat itulah, suami korban secara tiba-tiba langsung menikamnya dengan membabi buta.
Korban sempat lari menyelamatkan diri, namun pelaku berhasil menangkapnya.
"Korban juga sempat dibenturkan ke tangga rumah warga, sedangkan warga tidak berani melerai karena pelaku membawa sajam," ujarnya.
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku lantas kabur melarikan diri.
Pelaku tengah diburu
Hingga kini pihak kepolisian setempat masih melakukan pencarian terhadap pelaku.
Kapolres OKU Selatan AKBP Deny Agung Andriana melalui Kapolsek Mekakau Ilir Ipda Wilson mengatakan bahwa pihaknya masih memburu pelaku dengan menyisir ke beberapa lokasi yang diduga jadi tempat persembunyian Nurdin.
"Pelaku masih dalam pencarian, petugas saat ini kita sedang mencari informasi di kebeberapa lokasi," terangnya.
Wilson menyebutkan, akibat penyerangan brutal tersebut, korban menderita 8 luka tusukan yang menyebabkan ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas setempat.
"Terdapat delapan luka tusukan, korban meninggal saat dalam perjalanan ke Puskesmas Air Baru Kecamatan setempat," terang Wilson.
Pelaku diduga memiliki gangguan kejiawaan
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Tanjung Besar, Muhin, pelaku adalah orang yang tak pernah berbaur dengan masyarakat.
"Suaminya tersebut memang kurang bermasyarakat pada warga sekitar Desa sini," ujar Muhin pada Sripoku, Rabu (12/12/2019).
Menurut keterangannya, Nurdin adalah sosok yang pemalas.
"Dia (Nurdin) memang tergolong orang malas bekerja, selama ini istrinya lah yang bekerja membanting tulang," terang Muhin.
Sementara itu, menurut Dodi, warga setempat, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
"Dia memang tidak pernah terlihat kumpul-kumpul dengan masyarakat dan setahu saya dia memang kurang sehat," terangnya. (*)