Ia juga disegani di lingkup internasional, buktinya saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat, ia sukses menjalin hubungan dengan badan intelejen AS.
Bahkan bisa dikatakan ia sebagai seorang penjembatan bagi CIA dan TNI dalam menjalin kerjasama.
Namun sepak terjangnya dalam bidang intelejen pernah diragukan.
Bahkan dalam salah satu versi skenario Gestok, karena kecerdasan dan lobi baiknya dengan CIA, Sukendro disebut-sebut sebagai salah satu orang yang layak dicurigai sebagai dalang, seperti disebut dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto karangan FX. Baskara Tulus Wardaya.
Di sisi lain justru PKI menganggap Sukendro sebagai ancaman serius dan harus diberantas.
Sukendro termasuk sosok penting di tubuh militer. Namanya masuk dalam grup jenderal elite yang dekat dengan Nasution maupun Yani.
Belakangan grup ini dikenal sebagai Dewan Jenderal.
Anggotanya 25 orang, namun empat motornya adalah Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Brigjen Sutoyo Siswomihardjo, dan Brigjen Sukendro sendiri.
Grup ini aktif melakukan counter politik untuk menandingi dominasi PKI. Nah, pokal Sukendro ini tentu saja membuat PKI geram.
Sebelum terjadinya kasus G30S/PKI, ia terselamatkan karena mendapatkan tugas langsung dari Sukarno.