Tercatat sebanyak 7.000 etnis minoritas ini dibantai sementara 3.000 lainnya menghilang tanpa kabar.
Hayfa menceritakan sepenggal ingatannya saat ISIS mulai masuk ke kota tempat tinggalnya untuk menghancurkan kota tersebut.
Baca Juga: Viral, Diduga Ditumpangi Makhluk Halus, Motor Diklaim Terbang dan Nyangkut di Tengah Pohon Bambu
Saat itu ia sedang menyiapkan makan siang dan tak tiba-tiba pintu rumah diketuk, ternyata sang paman datang untuk mengabarkan bahwa ISIS telah sampai di Kocho, tempat tinggal Hayfa.
Kelompok teroris tersebut menggiring 1.200 penduduk dikota tersebut termasuk Hayfa dan keluarga ke sebuah sekolah setempat.
Sesampainya di sekolah tersebut, sandera pria dipisahkan dengan sandera wanita ke tempat yang berbeda.
Namun, pada bulan Agustus 2014, mimpi buruk perempuan Yazidi termasuk Hayfa baru dimulai.
Hayfa dan tak menutup kemungkinan perempuan lain dari etnis tersebut dijual lebih dari 20 kali selama dua tahun.
Tak hanya diperjual belikan, namun mereka juga mendapatkan tindakan yang tak manusiawi.
Dicambuk, dipukul, disiksa sedemikian rupa seperti sudah menjadi makanan sehari-hari mereka.