Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kekejaman ISIS, Menculik dan Menjadikan Hayfa Adi Sebagai Pelampiasan Nafsu Kemudian Menjualnya 20 Kali

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 11 September 2019 | 13:00
Kekejaman ISIS, Menculik dan Menjadikan Hayfa Adi Sebagai Pelampiasan Nafsu Kemudian Menjualnya 20 Kali
Kolase ABC.ne.au

Kekejaman ISIS, Menculik dan Menjadikan Hayfa Adi Sebagai Pelampiasan Nafsu Kemudian Menjualnya 20 Kali

Sosok.ID - Sudah bukan barang baru lagi mengenai kekejaman yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang beroperasi di bagian negara Irak dan Suriah.

Bahkan juga beberapa orang Indonesia sempat bergabung dengan mereka ataupun terindikasi berafiliasi dengan mereka sebagai kelompok teroris.

Kini terungkap berbagai kisah menyedihkan mengenai kekejaman yang dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai ISIS tersebut.

Salah satu korban yang membuka suara mengenai pengalamannya menjadi korban kekejaman dari kelompok tersebut adalah perempuan yang sekarang menetap di Queensland, Australi ini.

Baca Juga: BMKG: Indonesia Akan Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Catat Tanggalnya!

Hayfa Adi, menuturkan bagaimana ia masih ingat betul pengalaman pahit dalam hidupnya yang mungkin tak dapat terlupakan olehnya.

Di usia 17 tahun, Hayfa Adi diculik oleh kelompok ISIS di wilayah Irak bagian utara.

Ia ditahan selama lebih dari dua tahun dan berulang kali diperkosa, dipukul bahkan sampai diperjual belikan laiknya ternak.

Harus terpisah dan tak mengetahui keberadaan sang suami dimana adalah salah satu hasil dari kekejaman yang dibuat oleh ISIS dalam hidupnya.

Baca Juga: Peristiwa 9/11 WTC, Duka Internasional yang Dimanfaatkan Tentara Bayaran AS Blackwater untuk Mengeruk Keuntungan

"Dia ingat ayahnya dan terus bertanya, bu kapan ayah kembali?", tutur Hayfa kepada kantor berita ABC.net.au(10/9/19) yang diterjemahkan oleh Sosok.ID.

Sudah menginjak tahun kelima sejak ISIS menghancurkan keluarga Hayfa setelah terjadinya genosida terhadap orang-orang Yazidi di Irak Utara dan Suriah.

Source : abc.net.au

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x