Tersangkut di Parit Tanpa Kepala, Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas Usai Dititipkan di PAUD Sejauh 6 KM dari TKP

Senin, 09 Desember 2019 | 17:00
Kolase gambar TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO dan Dokumentasi pribadi via Tribun Kaltim

Tersangkut di Parit Tanpa Kepala, Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas Usai Dititipkan di PAUD, Tim SAR Tak Akan Cari Sisa Tubuh Korban

Sosok.ID - Penemuan jasad seorang bocah 4 tahun tanpa kepala sempat bikin geger warga Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur.

Pasalnya, jasad bocah 4 tahun tanpa kepala ini ditemukan tersangkut di parit milik warga dalam kondisi tubuh yang setengah rusak

Penemuan jasad bocah 4 tahun tanpa kepala ini pun menguak kasus hilangnya seorang balita dari PAUD di Samarinda dua pekan yang lalu.

Dilansir Sosok.ID dari Tribun Kaltim dan Kompas.com, penemuan nahas ini berawal dari pemandangan yang tak biasa di parit milik warga kelurahan Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (8/12/2019).

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Menang Pemilu Kepala Daerah Pada Tahun 2018, Ayah Anggota DPR RI Termuda Belum Juga Dilantik Hingga Detik Ini, Engelbert Lasut: Saya Tetap Bersabar...

Saat itu, pemilik rumah, Ika (35) mengaku melihat pemandangan yang tak biasa di parit di bawah rumahnya saat membuang sampah

Ika melihat ada seonggok benda berwarna putih kusam tersangkut di parit bagian bawah rumahnya.

Lantaran penasaran, Ika pun menghampiri benda berwarna putih yang tersangkut di parit rumahnya.

Alangkah terkejutnya Ika saat melihat benda berwarna putih tersebut adalah sesosok mayat anak kecil yang tak utuh.

Baca Juga: Nyuruh Kru Cari Sendal Jepitnya Sampai Delay Penerbangan, Pramugari yang Diduga Selir Dirut Garuda Bikin Pilot Angkat Kaki Gegara Baperan

Dengan bantuan warga sekitar, jasad balita yang tak utuh tersebut berhasil diangkat dari parit.

Saat dievakuasi, tubuh balita tersebut rupanya sudah setengah rusak di bagian dada dan tangannya, bahkan organ tubuh dalam bagian dada sudah tak ada.

Nyaris fisik jasad yang ditemukan dalam parit sebagian besar sudah tak dikenali lagi.

Penemuan jasad balita tanpa kepala ini pun langsung dilaporkan warga ke pihak kepolisian Polresta Samarinda.

Baca Juga: Cinta Terlarang Selama 7 Tahun Berujung Maut, Kesal Kekasih Gelapnya Minta Hal Ini Usai Bercinta, Tukang Jagal Habisi Nyawa Tukang Pijat dan Biarkan Jasadnya Membusuk di Kamar Kosnya

Melansir Tribun Kaltim, Senin (9/12/2019), jasad bocah 4 tahun yang ditemukan tanpa kepala ini diduga adalah Ahmad Yusuf Ghozali (4) yang dua pekan lalu dilaporkan hilang dari PAUD.

Ahmad Yusuf Ghozali dilaporkan hilang sejak dititipkan oleh kedua orang tuanya di PAUD di Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda pada 22 November 2019 lalu.

Kendati demikian, sampai detik ini pihak kepolisian belum bisa menegaskan bahwa jasad balita yang ditemukan tersebut adalah benar Ahmad Yusuf Ghozali.

Namun, berdasarkan kesaksian ayah sang balita, Bambang Sulistyo (37) jasad balita tanpa kepala itu adalah anaknya.

Baca Juga: Diduga Ikut Tanda Tangani Pax Manifest Pesawat, Suami Iis Dahlia Terbukti Jadi Kru Maskapai yang Bawa Barang Selundupan Dirut Garuda

Hal ini dibuktikan Bambang Sulistyo dari pakaian yang melekat pada jasad balita tersebut.

Menurut Bambang Sulistyo, kaos putih bergambar tugu Monas yang yang melekat pada jasad balita tersebut mirip dengan pakaian yang dikenakan anaknya terakhir kali sebelum menghilang.

"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, Minggu (8/12/2019).

Memang, saat dilaporkan menghilang, kedua orang tua Yusuf mengatakan bahwa anaknya terakhir kali mengenakan kaos bergambar tugu Monas.

Baca Juga: Kelakuan Sinting Gundik Ari Askhara Terkuak Lagi, Ia Dikenal Sebagai Ratu Garuda Karena Delay Penerbangan Gegara Sandal Jepit

Tak hanya pakaian, Bambang Sulityo pun meyakini bahwa bentuk tubuh jasad balita yang ditemukan itu sama persis dengan bentuk tubuh anaknya yang hilang.

Kendati demikian, pihak kepolisian masih belum bisa meyakininya karena bukti pakaian bukan parameter yang valid.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman merasa lebih baik menunggu hasil tes laboratorium forensik untuk benar-benar memastikan.

"Dari bukti pakaian memang agak identik , tapi kami belum berani mengatakan itu ada Yusuf, kami masih menunggu hasil forensik," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman singkat.

Baca Juga: Kritik Habis Pengangkatan Ahok, Kini Fadli Zon Puji Tindakan Menteri BUMN Pecat Ari Ashkara, Sarankan Sosok Ini Jadi Pimpinan Baru Garuda Indonesia!

Sebelumnya, dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Yusuf dilaporkan hilang usai dititipkan oleh orang tuanya pada PAUD di dekat rumahnya dua pekan lalu.

Ahmad Yusuf Ghozali mendadak hilang ketika kedua pengasuh luput mengawasinya.

Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mencari keberadaan balita berusia 4 tahun dengan kebutuhan khusus ini.

Pihak yayasan PAUD menduga balita berusia 4 tahun ini jatuh dan terseret arus banjuir saat keluar dari lingkungan PAUD.

Baca Juga: Kisah Warsito Penerima Penghargaan Menteri Lingkungan Hidup, Kerap Tidur di Hutan dan Bersua dengan Macan

Namun, tim SAR membantah kemungkinan balita itu tercebur ke parit usai melakukan pencarian sejauh 1,5 Km tanpa hasil.

Dua minggu berlalu, jasad seorang bocah berusi 4 tahun ditemukan tanpa kepala sejauh 6 kilometer dari PAUD tempat Yusuf dititipkan.

Pihak keluarga menduga Yusuf menjadi korban kejatahan penculikan.

Pasalnya, saat ditemukan tubuh bocah berusia 4 tahun tersebut dalam keadaan tak utuh hingga nyaris sulit dikenali.

Baca Juga: Ribut-ribut Pencopotan Dirut Garuda, Siapa Sangka Suami Dian Sastro Pernah Terseret Kasus Suap Maskapai Plat Merah Itu

"Saya yakin anak ini korban kejahatan, penculikan, sindikat karena pelaku sangat jahat.

Hilangnya kepala anak ini menggugurkan asumsi bahwa anak ini jatuh ke dalam parit dan terbawa arus banjir," ungkap Lukman, paman korban saat ditemui awak media pada Minggu (8/12/2019).

Meski demikian, polisi enggan buru-buru menyimpulkan penemuan jasad tanpa kepala tersebut adalah korban kejahatan.

"Sampai ke sana (tindak kejahatan) kami belum. Kami masih fokus jasad anak ini atas nama Yusuf atau bukan.

Baca Juga: Satu Dekade Lebih Jadi Orang Terkaya Indonesia, Rupanya Ini Pilar Utama Penghasil Pundi-pundi Keuangan Hartono Bersaudara

Hasil identifikasi pakaian yang digunakan saat hilang, kesimpulan sementara Yusuf," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Damus Asa.

Terkait penyebab kematian korban, sampai detik ini pihak kepolisian masih bekerja sama dengan tim forensik untuk menyelidiki lebih lanjut.

Menurut Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, sangat kecil kemungkinan tubuh yang terendam air berhari-hari dapat terlepas.

Kemungkinan rusak memang ada, tapi jika tak ada faktor lain seperti serangan hewan atau tindak kriminal yang menyebabkannya, anggota tubuh korban yang terendam air tak mungkin terlepas begitu saja.

Baca Juga: Postingan Artis Ini Sebut Ingin Muntah dan Sontoloyo Karena Bosan Sering Lihat Pemberitaan Pernikahan Reino Barack-Syahrini

"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas. Kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi.

Kalau tidak karena faktor-faktor tersebut, bagian tubuh harusnya tetap utuh dan terhubung dengan kerangka," jelas Dede Hariana.

Terkait sisa tubuh korban yang diduga masih berada di sekitar lokasi penemuan, tim SAR mengatakan tak akan mencarinya.

Pasalnya korban telah ditemukan dan tidak ada kejelasan bagaimana penyebab korban bisa sampai di sungai.

Baca Juga: Terungkap! Penyanyi Dangdut Ini Akui Suaminya Pilot Garuda Pembawa Harley Davidson dan Sepeda Brompton Selundupan, Begini Penjelasannya!

"Basarnas hanya lakukan pencarian terhadap orang hilang, kalau kasus seperti ini tidak bisa kita lakukan.

Terlebih kita belum ketahui secara pasti penyebab awalnya, untuk sementara ini kita monitor saja," kata Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Minggu (8/122/2019).

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribun Kaltim

Baca Lainnya