Sosok.ID - Pernah kritik habis-habisan mengenai pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), kini hati Fadli Zon mulai menghalus.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tersebut puji langkah cepat Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai kasus Moge dan Sepeda di pesawat Garuda.
Dilansir dari Kompas.com, politisi dari partai Gerindra tersebut sempat kritisi langkah Erick Thohir angkat Ahok jadi bawahannya.
Fadli mengaku tak punya masalah pribadi dengan Ahok, tetapi, menurut Fadli, Ahok punya masalah di masa lalu yang belum selesai hingga kini.
"Ya kalau seperti Pak Jonan atau Rudiantara saya kira wajar ya mereka orang-orang profesional," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 26/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
"Kalau kepada saudara Ahok sebenarya tidak ada masalah pribadi dengan dia, tapi kan dia orang yang bermasalah, orang yang menimbulkan kegaduhan beberapa waktu lalu, masih ada PR terkait Sumber Waras dan lain-lain," lanjutnya, melansir dari Kompas.com.
Baru-baru ini Fadli Zon memuji langkah pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN, Erick Thohir saat ambil langkah tegas pecat Direktur PT Garuda Indonesia, Ari Ashkara.
Melalui akun pribadi sosial media Twitternya, @fadlizon, ia mendukung sikap tegas Erick dalam membersihkan tubuh BUMN.
Selain itu, Fadli Zon juga mengingatkan Erick Thohir agar tak mau dijadikan 'sapi perah' pemerintah.
"Bravo Bro @erickthohir. BUMN harus dibersihkan n jd mesin utk kesejahreraan rakyat, n jangan jd sapi perahan," tulis Fadli Zon, Sabtu (7/12/2019).
Sebelumnya, Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan bakal memberhentikan sementara seluruh anggota direksi yang telibat dalam kasus dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan GA 9721 seri pesawat Airbus A330-900 neo dari pabriknya di Prancis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol usai melalukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).
Bravo Bro @erickthohir . BUMN harus dibersihkan n jd mesin utk kesejahreraan rakyat, n jangan jd sapi perahan. https://t.co/5yhzZueaAF"Akan memberhentikan sementara waktu semua anggota direksi yang terindikasi terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kasus dugaan penyeludupan Harley dan Brompton dalam penerbangan GA 9721 seri Airbus A330-900 neo yang datang dari pabrik airbus di Perancis pada tanggal 17 November 2019 di Bandara Soekarno Hatta, CGK sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Sahala, seperti dilansir dari Kompas.com.— Fadli Zon (@fadlizon) December 7, 2019
Dia mengungkapkan bakal segera menunjuk langsung pelaksana tugas (Plt) dari jajaran direksi yang bersangkutan.
Dia pun mengatakan, seluruh karyawan Garuda Indonesia diminta untuk melaksanakan tugas seperti biasa tanpa terganggu proses restrukturisasi jajaran direksi perusahaan.
"Kepada seluruh karyawan Garuda Indonesia di mana pun beradan dan sedang melaksanakan tugas diminta tetap menjalankan tugasnya sepeti biasa, tidak terganggu restrukturisasi ini, dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik," ujar dia,dilansir dariKompas.com.
Pada Sabtu (7/12/2019), Erick Thohir pertemuan dengan seluruh dewan komisaris Garuda, yaitu komisaris tersebut adalah Komisaris Utama Sahala Lumban Gaol, Komisaris Independen Herbert Timbo P. Siahaan, Komisaris Independen Insmerda Lebang, Komisaris Independen Eddy Porwanto Poo, dan Komisaris Chairal Tanjung.
Selain itu, ketika melakukan keterangan pers hadir pula Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal dan Direktur Niaga Garuda Pikri Ilham Kurniansyah.
Fadli Zon pun pernah berkomentar mengenai sosok yang pantas menjabat sebagai Direktur Utama Maskapai plat merah tersebut.
Sosok yang pernah menjabat sebagai petinggi di bidang perhubungan yang dirasa oleh Fadli Zon paham mengenai seluk beluk perhubungan Indonesia.
Sosok itupun juga dinilai sukses saat masih menjabat sebagai petinggi di dinas perhubungan.
Salah satu sosok yang menurut Fadli Zon sesuai untuk kursi Direktur Utama adalah Ignatius Jonan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ia mengatakan, BUMN sudah semestinya diisi dengan orang-orang terbaik untuk perbaikan BUM ke depannya.
Fadli menyebutkan, semestinya Menteri BUMN mencari orang terbaik untuk memperbaiki BUMN di Indonesia.
"BUMN kita kan seharusnya menjadi BUMN yg profitable. Banyak kok state on enteprise BUMN di negara-negara lain yang bagus dan efisien, hanya di kita rugi-rugi terus," ujar Fadli, dikutip dari Tribunnews.com.
Sementara itu, Fadli mendukung rencana penunjukan Ignasius Jonan maupun Rudiantara untuk menjabat di BUMN.
Menurutnya, kedua tokoh tersebut merupakan orang-orang profesional yang layak menjabat di BUMN.
"Kalau seperti Pak Jonan atau Pak Rudiantara itu wajar mereka orang-orang professional," kata Fadli, dikutip dari Tribunnews.com. (*)