Sosok.ID -Deolipa Yumara, eks kuasa hukum Bharada E, menyebut ada sosok yang diduga sudah memprovokasi Ferdy Sambo sampai kalap habisi Brigadir Yosua.
Ialah Kuat Ma'ruf, sosok yang diduga memprovokasi Ferdy Sambo.
Kuat Ma'ruf sendiri adalah Asisten Rumah Tangga (ART) yang menjadi sopir Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Saat ini sosoknya sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan.
Sementara itu, Kamaruddin Simanjuntak kuasa hukum Brigadir J, menyebut sosok yang diduga sudah memprovokasi Ferdy Sambo adalah ajudan inisial D.
Versi Deolpa Yumara
Deolipa mengklaim punya cerita di balik kalapnya Ferdy Sambo dilansir dari akun YouTube TV One.
Deolipa mengatakan tidak masuk akal Putri Candrawathi mengaku dirinya adalah korban pelecehan seksual Brigadir J.
"Soal pelecehan katanya di Magelang itu adalah sebuah kebohongan yang dibikin Kuat. Mana ada ajudan berani bopong Bhayangkari bintang dua," kata Deolipa.
Kuat disebut Deolipa melakukan propaganda yang menjelekkan Brigadir Yosua karena iri dan ingin menjadi orang nomor satu yang dipercaya Ferdy Sambo.
"Nah, propaganda-propaganda Kuat itu yang kemudian dijadikan skenario sehingga Kuat, Putri dan Sambo, berkonspirasi untuk menciptakan kebohongan," kata Deolipa.
Karenanya, kata dia, penyidik tidak usah terlalu percaya dengan adanya pengakuan pelecehan seperti yang diungkapkan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo, dan Kuat Maruf.
"Apalagi mereka bertiga adalah tersangka. Putri kan gak bagus juga. Putri kan tukang bohong juga, Sambo tukang bohong, Kuat apalagi. Jadi tidak bisa dipercaya mereka itu, soal isu pelecehan. Karena sama sekali gak muncul kemungkinan pelecehan itu," katanya.
Deolipa berpendapat, Kuat Ma'ruf adalah orang sipil yang ingin berkuasa di Polri.
"Jadi motif sebenarnya adalah karena si Kuat Maruf atau KM ini. Kuat ini orang sipil tapi ingin berkuasa di polisi (ajudan Ferday Sambo). Kuat ini kan selalu berantem sama si Yosua atau Brigadir J, karena Kuawat ingin dianggap oleh Sambo, sebagai orang pertama penjaga Sambo," kata eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.
Sehingga, kata Deolipa, timbulah propaganda-propaganda si Kuat.
"Propaganda si Kuat ini, dia bikin cerita tentang si Yosua ini yang jelek-jelek. Dia bikin propaganda terkait bu Putri dan bilang ke Sambo," ujar Deolipa.
Di antaranya adalah Brigadir J disebut Kuat sudah berupaya 2 kali melecehkan Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo.
"Kuat karena gengsinya, karena merasa paling kuat, namanya juga Kuat, kalau (perannya) di bawah Yosua kan gak mau dia. Sebab Kuat orang lama ikut Sambo. Jadi dia bilang ke Sambo, bos Yosua tuh begini-begini begini. Ini yang namanya fitnah. Jadi sumber persoalan utama adalah fitnahnya Kuat yang disampaikan kepada Sambo," papar Deolipa.
Deolipa pun berpendapat apa yang disampaikan Kuat ke Ferdy Sambo membuat Ferdy Sambo marah besar.
"Namanya Sambo kadang-kadang psikopat, panik dia, merasa cemburu banget. Timbulah niat busuknya karena kepalanya sudah tidak bisa berpikir normal, karena omongan si Kuat," kata Deolipa.
Kuat Ma'ruf disebut Deolipa sudah lama iri dengan polisi, terutama Brigadir J.
"Kuat ini kan karena iri sama Yosua, Eliezer sama ajudan polisi lain. Akhirnya ia rancang suatu cerita di otaknya, yakni cerita jahat dan itu fitnah. Makanya sumber dari persoalan ini adalah fitnah," kata Deolipa.
Kesimpulan ini didapat Deolipa dari kesaksian Bharada E dan cerita yang didapatnya dari penyidik.
"Sehingga dapat satu sudut pandang. Oh ternyata, ada posisi dimana Kuwat ini orang sipil, lalu ajudan lainnya polisi semua. Kuat ini tersinggung kalau gak jadi bosnya mereka. Juga tersinggung kalau Sambo lebih dengerin omongan ajudannya yang polisi-polisi ini, daripada dia," ujar Deolipa.
"Kuat maunya nomor satu, tapi dia sipil. Apalagi dia bawaan orang lama, jadi dia gak mau kalah. Akhirnya dia bikin propaganda dan fitnah serta ceritalah ke Sambo," kata Deolipa.
Versi Kamaruddin Simanjuntak
Sementara itu Kamaruddin Simanjuntak menyebut jika ajudan yang berinisial D sering menghasut Ferdy Sambo, memicu pertengkaran dengan Putri Candrawathi.
Hasutan ini disebut Kamaruddin berbentuk provokasi.
"(Provokasi itu) dengan cara mengatakan ajudan ini (Brigadir J) pakai parfum sama dengan yang dipakai ibu (Putri Candrawathi)."
"Kemudian menghasut, almarhum ini pernah dia pergoki menembak foto dari pak Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam."
"Kemudian menghasut Bapak Ferdy Sambo seolah almarhum ini adalah membocorkan rahasia daripada Ferdy Sambo kepada ibu, sehingga memicu pertengkaran antara ibu dengan bapak, sehingga menyebabkan ibu menjadi sakit," kata Kamaruddin, Sabtu (20/8/2022) dikutip dari Tribunnews.com.
Informasi ini, jelas Kamaruddin, diketahuinya dari bukti percakapan via WhatsApp atau WA.
"Itu terekam dalam percakapan ya, percakapan elektronik," jelas Kamaruddin.
Baca Juga: Emosi Ferdy Sambo Memuncak Saat Komnas HAM Pertanyakan Peristiwa di Magelang dan Rumah Saguling