"Apalagi mereka bertiga adalah tersangka. Putri kan gak bagus juga. Putri kan tukang bohong juga, Sambo tukang bohong, Kuat apalagi. Jadi tidak bisa dipercaya mereka itu, soal isu pelecehan. Karena sama sekali gak muncul kemungkinan pelecehan itu," katanya.
Deolipa berpendapat, Kuat Ma'ruf adalah orang sipil yang ingin berkuasa di Polri.
"Jadi motif sebenarnya adalah karena si Kuat Maruf atau KM ini. Kuat ini orang sipil tapi ingin berkuasa di polisi (ajudan Ferday Sambo). Kuat ini kan selalu berantem sama si Yosua atau Brigadir J, karena Kuawat ingin dianggap oleh Sambo, sebagai orang pertama penjaga Sambo," kata eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara.
Sehingga, kata Deolipa, timbulah propaganda-propaganda si Kuat.
"Propaganda si Kuat ini, dia bikin cerita tentang si Yosua ini yang jelek-jelek. Dia bikin propaganda terkait bu Putri dan bilang ke Sambo," ujar Deolipa.
Di antaranya adalah Brigadir J disebut Kuat sudah berupaya 2 kali melecehkan Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo.
"Kuat karena gengsinya, karena merasa paling kuat, namanya juga Kuat, kalau (perannya) di bawah Yosua kan gak mau dia. Sebab Kuat orang lama ikut Sambo. Jadi dia bilang ke Sambo, bos Yosua tuh begini-begini begini. Ini yang namanya fitnah. Jadi sumber persoalan utama adalah fitnahnya Kuat yang disampaikan kepada Sambo," papar Deolipa.
Deolipa pun berpendapat apa yang disampaikan Kuat ke Ferdy Sambo membuat Ferdy Sambo marah besar.
"Namanya Sambo kadang-kadang psikopat, panik dia, merasa cemburu banget. Timbulah niat busuknya karena kepalanya sudah tidak bisa berpikir normal, karena omongan si Kuat," kata Deolipa.
Kuat Ma'ruf disebut Deolipa sudah lama iri dengan polisi, terutama Brigadir J.
"Kuat ini kan karena iri sama Yosua, Eliezer sama ajudan polisi lain. Akhirnya ia rancang suatu cerita di otaknya, yakni cerita jahat dan itu fitnah. Makanya sumber dari persoalan ini adalah fitnah," kata Deolipa.
Kesimpulan ini didapat Deolipa dari kesaksian Bharada E dan cerita yang didapatnya dari penyidik.