Beijing pada Maret mengumumkan rencana untuk membelanjakan rekor 1,45 triliun yuan ($211,62 miliar) untuk pertahanan, angka yang diyakini beberapa analis mengecilkan skala pengeluarannya untuk angkatan bersenjata.
Sebagai informasi, China mengadakan latihan tembak-menembak yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat pulau Taiwan pada Agustus menyusul serangkaian kunjungan politisi Amerika Serikat termasuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Beijing menuduh AS berusaha untuk membatalkan kebijakan diplomatik selama beberapa dekade mengenai pulau itu, yang oleh Partai Komunis China dianggap sebagai provinsi yang harus "disatukan kembali" dengan daratan, dengan paksa jika perlu.
Menanggapi tudingan China, Pemerintahan Joe Biden mengatakan tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, tetapi menentang segala upaya untuk mengubah status quo dengan paksa. (*)
Baca Juga: 'Hati Panas, Hancur!', Sosok Nathalie Holscher Beberkan Fakta di Balik Isu Hamil Anak Kedua Sule