Follow Us

Sesumbar Berlebihan, Ternyata Kekuatan Militer AS Terutama Rudal Hipersoniknya DItertawai Rusia dan China, Ada Apa?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 10 Februari 2022 | 16:41
Ilustrasi. Sesumbar Berlebihan, Ternyata Kekuatan Militer AS Terutama Rudal Hipersoniknya DItertawai Rusia dan China, Ada Apa?
CASIC/Global Times

Ilustrasi. Sesumbar Berlebihan, Ternyata Kekuatan Militer AS Terutama Rudal Hipersoniknya DItertawai Rusia dan China, Ada Apa?

Baca Juga: Panas! Rombongan Pesawat Militer China dengan 'Bom' Seenak Jidat Masuki ADIZ, Sistem Rudal Pertahanan Udara Taiwan Dikerahkan

Laporan telah menunjukkan SM-6 memiliki kemampuan baru lahir melawan target hipersonik.

Sementara SM-6 dapat menghancurkan rudal balistik yang terbang dalam kecepatan hipersonik, efektivitasnya melawan manuver target hipersonik masih dipertanyakan.

Tahun lalu, sepasang rudal SM-6 Dual diluncurkan dari kapal perang Aegis AS gagal menghadang target rudal balistik jangkauan medium.

Namun, SM-6 Dual secara berhasil diuji pada 2015 dan 2017, mengindikasikan sebuah catatan campuran melawan ancaman rudal balistik konvensional.

Dengan rudal balistik terbang di kecepatan hipersonik selama fase pengisian ulang, rudal terbang dengan kecepatan balistik yang bisa diprediksi, membuatnya mungkin untuk dihitung titik lengahnya.

Baca Juga: Pejabat Militer AS Khawatir dengan Rudal Hipersonik China, Mampu Tembus Kecepatan 6.000 KM/Jam, Kekurangan Tiongkok Justru Jadi Sorotan!

Namun, menyerang sebuah target manuver hipersonik akan jauh lebih sulit.

Saat ini, kemampuan pertahanan rudal AS menghadapi ketegangan politik, teknik dan biaya yang signifikan, yang bisa membatasi efektivitas melawan ancaman hipersonik.

Sensitifitas politik untuk peluncuran sistem pertahanan rudal di negara-negara sekutu AS dapat meninggalkan blind spot yang membuka kerentanan lebih besar.

Negara-negara itu mungkin khawatir menjadi target serangan.

Hal ini terlihat dalam protes yang terjadi di Korea Selatan atas peluncuran sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), yang telah berlangsung sejak 2017.

Source : intisari, Asia Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest