Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

'Manusia untuk Kuburan', Kebrutalan Junta Militer Myanmar di Situasi Kudeta Makin Mengerikan

Rifka Amalia - Senin, 06 Desember 2021 | 13:02
Junta militer Myanmar
@myanmar.tatmadaw

Junta militer Myanmar

“Tatmadaw akan pergi ke Hee Poh Der tetapi kemudian mereka disergap oleh KNLA,” kata Saw Eh Kaw La.

“Sebagai pembalasan, mereka mulai menembaki desa kami sehingga kami harus bersembunyi di bunker.”

Penduduk desa di Hee Poh Der mencoba untuk menunggu penembakan di desa mereka tetapi akhirnya menjadi sangat intens sehingga mereka terpaksa melarikan diri dari rumah mereka yang terbakar. Sementara Tatmadaw juga menembakkan peluru ke Nyah Beh Ki, kerusakannya tidak terlalu parah.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Kolot, ASEAN Tak Sudi Undang Pengacau ke KTT

Ketika penembakan mereda, Saw Eh Kaw La kembali ke rumahnya di Nyah Beh Ki untuk memeriksa kerusakan dan mengumpulkan beberapa barang miliknya.

“Saya tidak berani tinggal lama. Para tentara datang, dan mereka mulai melepaskan tembakan sebelum mereka memasuki desa untuk menakut-nakuti kami."

"Mereka menembakkan sekitar lima peluru sebelum mereka mencapai rumah saya. Kemudian mereka melanjutkan untuk menggeledah dan menghancurkan setiap rumah yang telah ditinggalkan. Saat itulah mereka membunuh empat babi di sekitar desa.”

Prajurit Tatmadaw yang melewati Nyah Beh Ki pada kesempatan berbeda membunuh seekor sapi dan seekor lembu milik Paw Wah. “Mereka melukai sapi lain dengan parah. Saya tidak bisa mengobatinya lagi – saya pikir itu akan mati, ”katanya, berbicara dengan campuran kemarahan dan kelelahan dalam suaranya.

Baca Juga: Berita Besar, Aung San Suu Kyi 'Kembali' Setelah Disandera Junta Militer Sejak Kudeta Myanmar 1 Februari

“Akan lebih baik jika mereka menembak dan membunuh saya saja,” katanya. “Aku tidak perlu menderita seperti ini lagi. Saya hanya memiliki delapan ternak dan saya merindukan hal-hal yang telah hilang dari saya.”

Mengomentari perlakuan Tatmadaw terhadap penduduk desa, Saw Kaw K'Lu Htoo, 33, seorang tukang kayu, mengatakan:

“Tentara Burma memiliki pepatah tentang kami, 'Manusia untuk kuburan, gerobak untuk kayu bakar, dan ternak untuk kari.'"

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x