Sosok.ID -Sepanjang tahun 2021 Myanmar diwarnai ketegangan sejak kekuasaan diambil alih militer.
Saat ini, pemimpin militer Myanmar akhirnya menyetujui permintaan ASEAN untuk melakukan gencatan senjata sampai akhir tahun demi kelancaran distribusi bantuan kemanusiaan.
Dilansir Reuters dari Kyodo, utusan ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof, mengusulkan gencatan senjata dalam konferensi video pada hari Senin (6/9) dengan Menteri Luar Negeri Wunna Maung Lwin, dan militer telah menerimanya.
"Ini bukan gencatan senjata politik. Ini adalah gencatan senjata untuk memastikan keselamatan. Mereka tidak memiliki perbedaan pendapat dengan apa yang saya katakan," kata Erywan.
Selain itu, Erywan menyebutkan bahwa negara-negara ASEAN mitra dialog telah menjanjikan bantuan sebesar US$8 juta untuk Myanmar.
Baca Juga: 19 Jet Tempur China Terobos Zona Udara Taiwan, Serangan Terbesar Sejak Pertengahan Tahun 2021
Hanya saja kapan gencatan senjata akan berlaku saat ini masih belum diumumkan.
Begitu pula kapan bantuan kemanusiaan yang dijanjikan akan mulai didistribusikan.
Tidak hanya berkomunikasi denganpihak militer, Erywan juga melaporkan telah menyampaikan proposalnya secara tidak langsung kepada partai-partai yang menentang kekuasaan militer.
Dengan adanya gencatan senjata kali ini diharapkan bisa menjadi titik terang menuju perdamaian, termasuk menuju pemilu ulang yang dijanjikan pihak militer.
Akan tetapi gencatan senjata ini juga dipandang berbahaya.