Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

AS Terang-terangan Sokong Taiwan, Undangan KTT Demokrasi Picu Kemarahan Militer China

Rifka Amalia - Rabu, 24 November 2021 | 20:48
China vs AS
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Semua peserta lain yang termasuk dalam daftar Departemen Luar Negeri AS hingga saat ini adalah negara-negara yang kedaulatannya diakui secara resmi oleh Washington. Saingan AS Rusia dan China tidak termasuk, begitu juga Turki, yang Presiden Recep Tayyip Erdogan sebelumnya dijuluki "otokrat" oleh Biden.

Negara-negara lain yang diharapkan Washington akan mewakili kemajuan demokrasi tetapi sejak itu mengalami kemunduran di tengah kudeta atau konflik militer – dan belum diundang – termasuk Sudan, Myanmar, Ethiopia, dan Afghanistan.

Baca Juga: Tabuh Genderang Perang, China Tak Segan Sulut Pertempuran Besar-besaran jika Australia Ngotot Lindungi Taiwan: Itu Akan Menjadi Kiamat

China secara historis kesal pada setiap langkah yang dianggap menawarkan legitimasi internasional ke Taiwan, termasuk dorongan baru-baru ini, yang didukung oleh AS, agar pulau itu memiliki peran yang lebih besar di PBB dan kumpulan badan internasionalnya yang luas.

Sambil mempertahankan strategi ambiguitas strategis terhadap Taiwan, AS terus mendukung dan memelihara hubungan tidak resmi dengan pulau itu, sebagaimana digariskan dalam Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979, dan telah menjunjung Taiwan sebagai mercusuar demokrasi.

Namun, pada bulan Oktober, Biden tampaknya melanggar kebijakan lama AS terhadap Taiwan, dengan mengatakan Washington akan membela Taipei jika terjadi serangan China.

Baca Juga: China Auto Genjot Tentaranya di Dekat Taiwan, Tanggapan atas AS yang Melulu Ikut Campur

Gedung Putih kemudian menarik kembali pernyataan itu, dengan mengatakan bahwa posisi AS terhadap pulau itu tetap tidak berubah.

Beijing, sementara itu, tidak mengesampingkan mengambil alih Taiwan dengan paksa karena semakin menekan negara-negara lain untuk menurunkan atau memutuskan hubungan dengan Taiwan.

Setelah pertemuan puncak virtual awal November antara Biden dan Xi Jinping, media pemerintah melaporkan pemimpin China telah memperingatkan Biden bahwa mendorong kemerdekaan Taiwan akan “bermain dengan api”.

Biden, sementara itu, mengatakan kepada Xi bahwa AS “sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan”, menurut Gedung Putih.

Baca Juga: Negara Taiwan, Terancam Jadi Kuburan akibat Perang China

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x