Sosok.ID - Pejabat Pentagon semakin terbuka dengan kekhawatiran mereka tentang uji coba senjata hipersonik China pada bulan Juli lalu.
Pasalnya, selain China, tidak ada negara yang pernah melakukan uji coba semacam itu.
Militer China bahkan menguasai teknologi dengan batasan fisika, hal yang sudah lama diupayakan Rusia dan Amerika Serikat (AS), tetapi belum juga kesampaian.
Herannya, China berhasil menaklukkannya di tengah ketegangan konflik di Laut China Selatan dan Taiwan.
Hal ini memicu kekhawatiran dunia, di mana Pentagon mengatakan ini sebagai sesuatu memprihatinkan.
Dikutip dari Financial Times, Senin (22/11/2021), kendaraan luncur hipersonik China didorong ke luar angkasa dengan roket “sistem pemboman orbital” yang dapat terbang di atas Kutub Selatan.
Hal ini menempatkan senjata di luar jangkauan sistem pertahanan rudal AS, yang difokuskan pada ancaman rudal balistik yang datang dari Kutub Utara.
Sistem pemboman orbital memberi China lebih banyak cara untuk mencapai target AS. Moskow mengerahkan sistem yang disebut “sistem pemboman orbital pecahan” selama perang dingin, tetapi sistem itu kurang maju dan tidak membawa kendaraan luncur hipersonik yang dapat bermanuver.
Baca Juga: Keruntuhan Militer AS bak Makin Dekat, Lihat Senjata Baru China Sudah Ingin Terkencing-kencing
Para pejabat AS sangat menyadari bahwa China berada di depan Pentagon dalam hal senjata hipersonik, dan bahwa Pentagon telah tertinggal.
Tetapi tes 27 Juli lalu menunjukkan bahwa Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) membuat kemajuan lebih cepat daripada yang diproyeksikan banyak orang.