Follow Us

Sejauh Ini Cuma Militer China! AS Bingung, Beijing Kuasai Teknologi yang Menguji Batasan Fisika, Kemampuan yang Tak Pernah Terjadi Sebelumnya

Rifka Amalia - Senin, 22 November 2021 | 08:43
Militer China
(eng.chinamil.com.cn/ Foto oleh Feng Cheng)

Militer China

Sosok.ID - Pentagon Amerika Serikat (AS)berjuang untuk memahami bagaimana Beijing menguasai teknologi yang menguji batasan fisika.

Belum lama ini, militer China menunjukkan kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Uji coba senjata hipersonik China pada bulan Juli termasuk kemajuan teknologi yang memungkinkannya menembakkan rudal saat mendekati target yang melaju setidaknya lima kali kecepatan suara.

Dikutip dari Financial Times, ilmuwan Pentagon disebut terperangah oleh kemajuan tersebut.

Baca Juga: Senjata Hipersonik Berkemampuan Nuklir Milik China 'Itari' Bumi 2 kali, AS Merinding Ketakutan

Teknologi itu memungkinkan kendaraan luncur hipersonik, pesawat ruang angkasa yang dapat bermanuver membawa hulu ledak nuklir, untuk menembakkan rudal terpisah di tengah penerbangan di atmosfer di atas Laut China Selatan, menurut orang-orang Intelijen yang mengetahuinya.

Para ahli di Darpa, badan penelitian lanjutan Pentagon, tetap tidak yakin bagaimana China mengatasi kendala fisika dengan menembakkan tindakan balasan dari kendaraan yang melaju dengan kecepatan hipersonik.

Pakar militer telah meneliti data terkait dengan tes itu untuk memahami bagaimana China menguasai teknologi tersebut.

Baca Juga: Berasa di Ujung Tanduk saat Tahu China Dibacking Rusia Kembangkan Rudal Hipersonik, AS Koar-koar 3 Tahun Sanggup Bikin Senjata Tandingan

Mereka juga memperdebatkan tujuan proyektil, yang ditembakkan oleh kendaraan hipersonik tanpa target yang jelas, sebelum terjun ke air.

Beberapa ahli Pentagon percaya proyektil itu adalah rudal udara-ke-udara. Yang lain berpikir itu adalah tindakan balasan untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal sehingga mereka tidak bisa menembak jatuh senjata hipersonik selama masa perang.

Rusia dan AS juga telah mengejar senjata hipersonik selama bertahun-tahun, tetapi para ahli mengatakan penembakan tindakan balasan adalah bukti terbaru bahwa upaya China secara signifikan lebih maju daripada Kremlin atau Pentagon.

Source : Financial Times

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest