Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

AS Jangan Sombong, China Sudah Punya Pembom Jet dan Rudal Super Hipersonik Penanda Militer PLA menuju Lebih Kuat dari Amerika

Rifka Amalia - Minggu, 27 Desember 2020 | 13:00
Ilustrasi - F-16 Taiwan Adu Sangar dengan Su-30 China di Langit Taipe.
rosoboronexport

Ilustrasi - F-16 Taiwan Adu Sangar dengan Su-30 China di Langit Taipe.

Sosok.ID - Sebuah video baru-baru ini menunjukkan sebuah pembom jet China membawa sesuatu yang tampak seperti rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara.

Video itu memunculkan reaksi di antara pengamat pertahanan, menandai contoh terbaru tentang seberapa jauh kekuatan udara China itu telah berkembang dalam dua dekade terakhir.

Upaya modernisasi militer besar-besaran China di semua cabang Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sangat mengesankan, dengan anggaran pertahanan China tumbuh hampir sembilan kali lipat dari 20 miliar dollar Amerika pada tahun 2002 menjadi 178 miliar dollar Amerika pada tahun 2020.

Dikutip dari kantor berita CNA, Minggu (27/12/2020), hal ini telah memicu diskusi di lingkaran pertahanan dan keamanan tentang kapan militer China akan mengejar militer Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Sampai Ranking di Atas Kertas pun Jomplang, Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Taiwan dengan China, Belum Pecah Perang Sudah Merugi

Mungkinkah diam-diam PLA sudah melakukannya tanpa ada yang menyadari?

Para pakar global menganggap bahwa pengeluaran yang fantastis adalah bukti transformasi dalam militer China.

Beijing dinilai telah berubah dari kekuatan yang didedikasikan untuk pertahanan teritorial domestik menjadi kekuatan yang semakin mampu memproyeksikan ketahanan jauh dari pantainya sejak pengeluaran mereka meningkat pada tahun 2004.

Ada keharusan geostrategis yang kuat bagi China untuk meningkatkan kekuatannya.

Baca Juga: Bos Alibaba Jack Ma Kini Sedang Diintai oleh Pemerintah China

Karena PLA merancang struktur kekuatannya di sekitar doktrin tentang apa yang dikenal di lingkaran pertahanan dan keamanan sebagai "anti-akses, penolakan area" (A2AD), terutama di sekitar "Pulau Pertama Rantai".

Ini adalah serangkaian pulau - membentang dari Sakhalin Rusia hingga Jepang, Taiwan, Filipina, Kalimantan dan mencakup segala sesuatu di antaranya yang menyediakan serangkaian chokepoint maritim alami di sekitar China - di mana ia berupaya secara aktif membatasi kebebasan musuh untuk beroperasi di acara konflik.

Source : CNA

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x