“Kami harus mengejar ketertinggalan dengan sangat cepat.
China telah memiliki program hipersonik yang sangat agresif selama beberapa tahun, ”kata Thompson kepada Forum Keamanan Internasional Halifax pada hari Sabtu.
Jenderal Mark Milley, ketua kepala staf gabungan AS, baru-baru ini menyebut uji coba senjata itu mendekati “momen Sputnik”, merujuk pada Uni Soviet yang menjadi yang pertama menempatkan satelit di luar angkasa pada tahun 1957.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, minggu ini mengatakan bahwa dia tidak akan menggunakan bahasa yang sama.
Baca Juga: Rudal Maut Hipersonik US Army Siap Operasional, China Harap Waspada
Tetapi awal pekan ini saat dia bersiap untuk pensiun sebagai wakil ketua kepala gabungan, Jenderal John Hyten menyuarakan keprihatinan yang signifikan.
“Sputnik menciptakan rasa urgensi di Amerika Serikat,” kata Hyten kepada CBS News.
“Tes pada 27 Juli tidak menciptakan rasa urgensi itu. Saya pikir itu mungkin harus menciptakan rasa urgensi.”
(*)