Sosok.ID - Perseteruan Chinadan Taiwanmemang belum ada tanda-tanda mereda dalam waktu dekat ini.
Bahkan kedua negara kini semakin sering saling ungkapkan pernyataan yang membuat keadaan makin meruncing.
Ditambah lagi dalam konflik perebutan wilayah tersebut, sejumlah negara telah menyatakan bakal ikut campur.
Salah satu negara yang menabuh genderang perang tak lain adalah Amerika Serikat (AS) dan Australia.
Kedua negara tersebut terang-terangan mendukung dan bakal bertindak bila Taiwanbenar diserang oleh China.
Merasa urusannya dicampuri oleh Australiadan AS, Chinapun tak tinggal diam.
Bahkan China secara terang-terangan menantang negara tetangga Indonesia, Australiabila nekat mendukung Taiwan.
Mengutip dari Gridhot.ID, China dilaporkan menggunakan negara-negara kecil dan tergolong miskin di sekitar Australiasebagai senjata.
Hal itupun dilaporkan juga bisa membuat posisi Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia bakal kena imbasnya.
Melansir dari Sky News Australia Herald Sun Columnist Caleb Bond memperingatkan Australia mengenai hal tersebut.
Salah satunya yang menjadi sorotan Caleb Bond adalah paket bantuan Australia senilai 304,7 juta dollar AS untuk negara-negara di Pasifik seperti Papua Nugini.
Jika paket bantuan itu tidak diperpanjang tahun depan saat jatuh tempo. berakhir, maka China bisa menyelinap lewat pintu belakang dan mengambil kendali.
Apalagi bantuan Australia selama beberapa dekade terkait pembangunan dan pengaruh yang dibangun di Pasifik tidak berarti apa-apa.
"Kami tentu saja melihat peningkatan uang yang diinvestasikan China di Pasifik," kata Bond seperti dilansir dari express.co.uk pada Rabu (17/11/2021).
Bond mencatat bagaimana dia khawatir bahwa jika Australia menarik diri dari Pasifik sepenuhnya, pengaruh China bisa menjadi tak terbendung.
Apalagi kini perekonomian China disebut sebagai satu-satunya negara yang cukup sukses keluar dari keterpurukan di masa pandemi.
Bahkan China disebut mampu memberi bantuan pada 150 negara dengan anggaran senilai 4,8 miliar dollar AS.
Sistem pinjaman untuk bantuan tersebut pun juga disebut-sebut sebagai cara China untuk bisa menekan negara yang dibantunya.
Seperti yang telah dilakukan China di seluruh Afrika.
(*)