Follow Us

Ancaman Invasi China bak Makanan Sehari-hari Bagi Taiwan, Begini Kondisi Negara yang Digadang Bakal Jadi Kuburan Itu!

Rifka Amalia - Selasa, 16 November 2021 | 19:36
Militer China
Zhu Xiaonan / Xinhua

Militer China

Sosok.ID - Bagi orang Taiwan, ancaman invasi Tiongkok adalah bagian dari kehidupan.

Setelah beberapa dekade hidup dengan ancaman perang, orang-orang Taiwan mengatasinya dengan menjadi sangat tegang dan santai secara tak terduga.

Orang-orang dari Taiwan suka bercanda bahwa seseorang dapat mengatakan bahwa mereka orang Taiwan jika reaksi terhadap ledakan keras adalah dengan bertanya, "Apakah tentara Tiongkok menyerang kita?".

Ini adalah lelucon yang dilakukan orang Taiwan buat untuk mengolok-olok mereka sendiri ketika sedang bersama dengan teman-teman dari negara asing.

Baca Juga: Nekat Bantu Taiwan Perang Dengan Negaranya, Sosok Penting Pemerintahan China Ini Ancam Jatuhkan Bom Pemusnah di AS dan Australia

Dikutip dari Al Jazeera, di Taiwan, anak-anak menanyakan pertanyaan tersebut setiap kali ada suara keras di luar atau ketika pesawat militer China terbang di dekat Taiwan seperti yang sering mereka (China) lakukan.

Ini adalah reaksi spontan mengingat pembicaraan terus-menerus tentang potensi invasi di media, oleh politisi dan di antara masyarakat umum.

Ancaman invasi oleh China, yang melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, sementara Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri menganggap dirinya independen, adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Taiwan.

Selama lebih dari 70 tahun, orang-orang telah “menunggu” perang yang akan datang.

Baca Juga: Tak Gentar Ancaman Diserang China Gegara Bantu Taiwan, Negara Tetangga Indonesia Ini Siap Terima Konsekuensinya!

Pada tahun 1949, China dan Taiwan secara efektif berada di bawah kekuasaan dua pihak yang berbeda setelah Kuomintang (KMT) yang berkuasa melarikan diri ke pulau itu.

Partai Komunis mengambil alih daratan, berkembang menjadi pemerintah China. Setiap pemimpin China sejak saat itu mengklaim memiliki rencana militer formal untuk merebut kembali Taiwan.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest