Follow Us

Diduga Lakukan Bisnis PCR, Luhut Binsar Pandjaitan: Saya Itu Nyumbang! Sudah Nyumbang, Dibully Lagi!

Rifka Amalia - Sabtu, 13 November 2021 | 16:14
Luhut Binsar Pandjaitan
Dokumentasi Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Luhut Binsar Pandjaitan

Baca Juga: Kabar Gembira, 50.000 Mesin Pendeteksi Virus Corona Tiba di Indonesia, Kini Bisa Targetkan 10 Ribu Tes Perhari: Akan Bisa Memetakan Lebih Tepat Covid-19 di Mana Berada

Tentang harga PCR yang sempat sangat mahal sebelum diturunkan, Luhut mengingatkan tentang situasi di awal kemunculan pandemi, yang mana segala sesuatunya masih asing, termasuk tes PCR.

Saat seluruh negara di dunia kalap dengan pandemi, semua orang orang kebingungan mengenai PCR, yang mana harganya bisa mencapai Rp 6-7 juta.

Luhut lantas berupaya mencari produk untuk pengadaan alat PCR yang harganya di bawah harga tersebut, tetapi tanpa menurunkan keakuratan alatnya.

"Saya berpikir rakyat kecil ini gimana? dari situ kita mulai mencari dimana ada PCR yang murah."

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Tahun Depan Tidak Ada Lagi Vaksin Gratis untuk Orang-orang Ini

"Seto sampai mencari ke Eropa hingga di China ketemu brand tidak terlalu terkenal, hasilnya baik, harganya sepersepuluh, mulai dari situ turun," ujarnya.

Selain itu, menurutnya di Indonesia saat ini, paling tinggi harga PCR antara Rp 275.000 hingga Rp 295.000 di pulau Jawa dan Bali.

Deddy lantas bertanya mengenai ada atau tidaknya perusahaan yang mengambil keuntungan di masa awal pandemi dengan tes PCR.

"Ini sebenarnya mengenai supply demain aja, dalam keadaan chaos saat itu, sama halnya seperti obat," tandas dia.

Baca Juga: Pengakuan Luhut Binsar Pandjaitan: Jujur Teman-teman, Omnibus Law Saya yang Mencetuskan

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest