Follow Us

Takut Nelangsa di Akhirat, Penduduk di Wilayah Ini Gunakan Kepala Orang untuk Mas Kawin Pernikahan

Rifka Amalia - Jumat, 12 November 2021 | 19:50
Ilustrasi tengkorak kepala
Pixabay

Ilustrasi tengkorak kepala

Di antara orang Atayal, keberhasilan bertemu di saat perburuan kepala, sengaja ditandai dengan tato pada dagu prajurit.

Para pemburu kepala yang memperoleh lebih dari lima kepala menggunakan senjata tua, seperti pisau parang yang melengkung, mungkin juga memiliki tato di ada atau punggung tangan mereka.

Baca Juga: Jarang Diketahui, 2 Suku di Papua Ini Pernah Punya Tradisi Mengerikan Berburu Kepala Manusia, Alasannya Bikin Ngeri!

Sementara orang-orang Paiwan meyakini bahwa arwah leluhur berdiam di dalam pisau pemenggalan yang mereka gunakan.

Pisau ini telah dimiliki oleh suku selama beberapa generasi.

Namun, Paiwan tidak perlu ditato setelah mengambil kepala, sebaliknya, prajurit yang sukses akan dilambangkan dengan mengenakan semacam topi tertentu yang dibuat oleh wanita suku.

Secara umum, tato juga dapat diberikan pada dahi anak laki-laki dan perempuan Atayal yang belum menikah di usia remaja. Terlepas dari dahi wanita yang bertato, hanya mereka yang terampil menenun yang bisa menato pipi dan bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Sampai Ada yang Nekat Terobos Barikade Polisi, Ternyata Tradisi Mudik Telah Mendarah Daging di Indonesia, Bahkan Sejak Masa Kerajaan Majapahit, Ini Buktinya!

Selain kain indah yang mereka ikat di alat tenun, perempuan Atayal juga membuat tas bersih yang digunakan untuk memburu suami yang membawakan kepala manusia yang terpenggal.

Di samping pisau pemenggalnya, tas-tas ini adalah miliknya yang paling berharga.

Dikutip dari Tribunnews.com, kepala manusia ini bahwkan digunakan sebagai mas kawin suku Atayal.

Jika seorang wanita dianggap siap menjalin rumah tangga ketika pandai menenun, maka laki-laki di suku Atayal dianggap siap menikah ketika ia mampu membawakan kepala manusia.

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest