Follow Us

Di Wilayah Ini, Jika Ingin Menikah, Calon Mempelai Pria dan Keluarganya Akan Culik Perempuan Tersebut, Ternyata Sudah Jadi Budaya Turun Temurun Hingga Dikecap Aktivis Perempuan

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 09 Juli 2020 | 16:13
(ilustrasi Daerah Sumba) Di Wilayah Ini, Jika Ingin Menikah, Calon Mempelai Pria dan Keluarganya Akan Culik Perempuan Tersebut, Ternyata Sudah Jadi Budaya Turun Temurun Hingga Dikecap Aktivis Perempuan
Warsono/National Geographic Indonesia

(ilustrasi Daerah Sumba) Di Wilayah Ini, Jika Ingin Menikah, Calon Mempelai Pria dan Keluarganya Akan Culik Perempuan Tersebut, Ternyata Sudah Jadi Budaya Turun Temurun Hingga Dikecap Aktivis Perempuan

Sosok.ID - Para pejabat Pemerintah Daerah Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menandatangani kesepakatan menolak praktik ' kawin tangkap' demi meningkatkan perlindungan perempuan dan anak.

Kesepakatan itu dibuat setelah muncul video viral pada akhir Juni lalu yang memperlihatkan seorang perempuan di Sumba dibawa secara paksa oleh sekelompok pria dalam sebuah praktik yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan 'kawin tangkap', atau penculikan untuk perkawinan.

Menanggapi video itu, pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan prihatin.

Dia kemudian berkunjung ke Sumba pada pekan lalu untuk membahas permasalahan praktik itu, yang ia sebut sebagai bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan mengatasnamakan budaya.

Sejumlah pegiat perempuan mendorong pemerintah daerah untuk tegas menanggapi praktik 'kawin tangkap'.

Baca Juga: Kembalikan Uang Kelebihan Bersama Sepucuk Surat Permintaan Maaf, Driver Ojol Ini Sampai Ditemui Pegawai Kantor Grab dan Menangis Beberapa Kali, Ini Kisahnya!

Alasannya, hal itu dianggap sebagai bentuk ketidakadilan yang berlapis bagi perempuan dan juga menimbulkan stigma bagi korban yang berhasil keluar dari penculikan.

Adapun pengamat budaya mengatakan hingga kini perdebatan terus berlanjut terkait asal-usul praktik tersebut.

Ketidaktegasan untuk menghentikannya juga dianggap sebagai pemicu kejadian itu terus berulang.

'Saya tidak punya kekuatan'

Citra, bukan nama sebenarnya, menceritakan praktik 'kawin tangkap' yang dia alami saat tinggal di Kabupaten Sumba Tengah pada 2017.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest