Melansir dari Intisari Online, Rabu (10/11/2021), Timor Leste rupanya melakukan beberapa proyek infrastruktur dengan skala menakjubkan sejak merdeka.
Proyek tersebut diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi pengganti saat cadangan minyak dan gas di Timor Leste sudah mengering nanti.
Namun, rupanya cita-cita tersebut sulit untuk dicapai.
Anggaran tahunan Timor Leste mencapai 1,3 miliar USD sampai 1,4 miliar USD di mana lebih dari 90% sumber dana diambil dari perminyakan, lapor theguardian.com.
Bahkan lebih dari 16.2 miliar USD cadangan kekayaan negara diambil dari ladang minyak dan gas Bayu-Undan.
Menggunakan dana tersebut, Pemerintah Timor Leste jor-joran membangun proyek yang tersebar di seluruh negara.
Beberapa di antaranya adalah proyek Jembatan Oecusse, bendungan irigasi, pelabuhan, hingga bandara internasional yang kabarnya akan menjadi yang terbesar di Timor Leste.
Hampir 500 juta USD dikerahkan untuk membangun proyek-proyek tersebut.
Pembangunan tersebut turut membuat para ahli bertanya-tanya soal keefektifan cara tersebut untuk mengentaskan Timor Leste dari krisis ekonomi.
“Tidak ada pembangunan di seluruh dunia yang tanpa risiko,” kata mantan perdana menteri dan sekarang kepala proyek Oecusse, Mari Alkatiri.